Viral Pria Arogan Ngaku Ketua PP Buat Ngancem Pemobil Lain, Biar Apa Sih?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Jumat, 12 Jul 2024 16:34 WIB
Viral pengemudi arogan ngaku Ketua Pemuda Pancasila di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Foto: Tangkapan layar Instagram.
Jakarta -

Media sosial belakangan dihebohkan aksi pria penumpang Honda HR-V yang marah-marah ke pemobil lain di Semarang, Jawa Tengah. Bahkan, pria paruh bayar tersebut melakukan ancaman dengan menyebut dirinya pengacara dan Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Semarang!

Dilansir dari akun Instagram @memomedsos, pria yang mengenakan baju batik itu duduk di kursi penumpang bersama sopir yang diduga merupakan istrinya. Dia kemudian turun dari mobil setelah berpapasan dengan kendaraan lain di jalur satu arah.

Pria itu lantas menghampiri pengemudi mobil tersebut. Dia melakukan teguran dengan gaya arogan dan membawa-bawa jabatan atau kedudukannya. Padahal, dia yang sejatinya salah lantaran melaju berlawanan di jalur satu arah.

"Kamu ini anak siapa? Kamu mau jadi jagoan?" ujar pria arogan tersebut kepada pengemudi lain yang mobilnya berpapasan dengannya, dikutip Jumat (12/7).

"Bukan, ini kan jalan searah ke bawah. Kita mengikuti aturan saja. Kok Anda malah nanya wilayah siapa, siapa? Bukan wilayah siapa-siapa. Kan kita sama-sama orang Indonesia. Saya nggak masalah Anda lewat sini, cuma prioritaskan yang seharusnya," respons pengemudi lain tersebut.

Viral pria arogan tendang mobil warga. Foto: Tangkapan layar Instagram.

Pria arogan berbatik itu kemudian nampak geram, kemudian melancarkan tendangan keras ke arah kaca kendaraan. Bukan hanya itu, dia juga melakukan serangan ke arah perekam gambar sambil menyebut jabatan atau kedudukannya.

"Eh... Ini tu Ketua PP Kabupaten Semarang, ya. Lawyer ini, lawyer!" kata pria arogan tersebut.

Hingga berita ini ditulis, tayangan singkat tersebut sudah mendapat 2.500 komentar lebih. Kebanyakan warganet menyayangkan aksi pria arogan itu yang 'menjual' jabatan untuk menyerang orang lain.

Ngancem Pakai Jabatan, Biar Apa Sih?

Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana membenarkan, pangkat atau jabatan tinggi masih menjadi 'senjata utama' pengemudi atau penumpang mobil arogan untuk mengancam pihak lain. Padahal, ancaman tersebut belum tentu benar.

Sony menilai, pengemudi atau penumpang yang demikian biasanya pengecut dan bermental tempe. Jika memang benar dan berani, mereka tak akan berlindung di balik pangkat tinggi tersebut.

"Dari sisi mental, pribadi seperti ini biasanya berkarakter pengecut dan tempe. Sehingga, mereka kerap kali berlindung di balik hal tersebut untuk bisa lepas dari tanggung jawab. Bandingkan dengan pejabat beneran yang pasti lebih tidak ingin diketahui jati dirinya," ujar Sony Susmana kepada detikOto.

Sony juga bicara mengenai hukum yang mengatur soal penggunaan pangkat untuk mengancam pihak lain. Hingga kini, aturan tersebut belum ditegakkan secara tegas.

"Jadi jangan bawa-bawa pihak lain, latar belakang diri, pembenaran diri dan lain-lain yang mempertontonkan keangkuhan. Apalagi menonjolkan institusi negara," kata Sony.

Klarifikasi Pria Arogan Ngaku Ketua PP

Tak lama setelah kasus tersebut viral, pria arogan yang bernama Wisnu itu akhirnya menyampaikan permohonan maaf. Dia yang didampingi Kepala Desa setempat dan anggota PP lain berjanji, tak akan membuat kegaduhan lagi.

"Saya selaku warga Kalongan yang notabene-nya Divisi Hukum Pemuda Pancasila (PP) maupun sebagai advokat, kami menyampaikan mohon maaf jika ada salah tingkah laku saya di lapangan yang menimbulkan kesalahpahaman," tutur Wisnu melalui video singkat yang diterima detikOto.

"Kami dengan tulus ikhlas mohon agar masalah ini bisa selesai dengan kekeluargaan. Kalau banyak pihak tersinggung dan tidak nyaman, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Kita ciptakan Kabupaten Semarang ini bisa tertib dan lebih solid agar masa depan lebih baik," lanjutnya.

Lebih jauh, Wisnu mengaku, pihaknya sudah berencana bertemu sosok yang mobilnya ditendang tersebut. Namun, rencana itu gagal dan diundur ke lain hari.

"Kami sebenarnya difasilitasi Pak Kades untuk bertemu. Namun pihak yang meng-upload video tidak bisa karena ada kegiatan. Besok akan dilanjutkan untuk bertemu, kita saling berjabat tangan dan maaf memaafkan," kata dia.



Simak Video "Video Pengakuan Jukir di Sulsel yang Viral Bantu Ambulans Terjebak Macet"

(sfn/dry)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork