Viral Ford Ecosport Pecah Ban Tetap Dipakai Jalan, Pelek Bergesekan di Aspal

Viral Ford Ecosport Pecah Ban Tetap Dipakai Jalan, Pelek Bergesekan di Aspal

Tim detikcom - detikOto
Minggu, 17 Mar 2024 12:05 WIB
Viral warga rusak mobil diduga pelaku tabrak lari di Depok
Viral warga rusak mobil diduga pelaku tabrak lari di Depok (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Viral di media sosial sebuah mobil Ford Ecosport mengalami pecah ban dan tetap melanjutkan perjalanan. Narasi di media sosial menyebutkan Ford Ecosport itu terlibat tabrak lari sehingga tetap melaju meski bannya pecah. Begini faktanya.

Pengendara mobil Ford Ecosport terekam kamera terus melajukan mobilnya di jalanan Depok, Jawa Barat, meski ban depan sebelah kanan pecah. Bahkan, mobil itu hanya menyisakan velg yang bergesekan dengan aspal.

Narasi di media sosial mengatakan pengendara Ford Ecosport terlibat tabrak lari. Namun, Kepala Urusan Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi, menjelaskan faktanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu terjadi di dekat Sate Abu Salim, Kelurahan Rangakapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, pada Sabtu (16/3/2024) pukul 01.00 WIB. Pengemudi mobil berinisial KKS (39).

"Pada saat sebelum terjadi kecelakaan lalu lintas, pengemudi mobil Ford Ecosport NRKB: B-1669-PYH melaju dari arah utara ke selatan melalui Jalan Raya Margonda dalam keadaan mobil mengalami pecah ban depan sebelah kanan, namun pengemudi tidak menyadarinya," kata Made dikutip detikNews, Minggu (17/3/2024).

ADVERTISEMENT

KKS terus memacu mobilnya karena tidak menyadari ban mobilnya pecah. Menurutnya, pengendara Ford Ecosport itu tidak menghiraukan warga yang mengejarnya. Diduga pengendara dalam keadaan mabuk sehingga tidak menyadari ban mobilnya pecah.

"Akibat pengaruh alkohol dia takut karena dikira begal, akhirnya dia tetap jalan tanpa menghiraukan warga," ucap Made.

Setelah dikejar-kejar, mobil KKS terhenti di Sate Abu Salim. Warga kemudian merusak mobil KKS.

"Sehingga mobil diamuk oleh massa yang mengakibatkan mobil mengalami kerusakan berat," ucap Made.

Sementara itu, berkendara dalam pengaruh alkohol sangat berbahaya. Menurut praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, jika berkendara dalam keadaan mabuk maka tinggal menunggu waktu terjadinya kecelakaan.

Menurut Sony, saat tubuh dalam kondisi mabuk karena pengaruh alkohol, pengendara akan kehilangan kesadaran. Saat nekat mengemudi, kecelakaan sudah menanti karena kondisi pengemudi seperti tengah bermimpi.

"Orang mabuk itu otaknya lagi mimpi, organ tubuhnya sudah tidak bisa dikontrol lagi. Bahayanya, pasti akan berujung tabrakan hanya waktu dan tempatnya tergantung sutradara," kata Sony saat dihubungi detikOto, Jumat (15/3/2024).

Padahal saat mengemudi, dibutuhkan konsentrasi sangat tinggi untuk mengendalikan kendaraan sekaligus merespon berbagai hal di jalan dengan cepat. Kalau mabuk tentu sulit mengendalikan itu semua.

"Nah prinsip mengemudi kan seluruh anggota tubuh bekerja, tanpa terkecuali untuk menghasilkan konsentrasi dan fokus yang tinggi," tambah Sony.




(rgr/mhg)

Hide Ads