Andai Bus Masa Depan Ini Jadi Diproduksi, 1.400 Orang Bisa Ikut di Dalamnya

M Luthfi Andika - detikOto
Senin, 11 Mar 2024 17:20 WIB
Transit Elevated Bus Foto: Pool (thesun.co.uk)
Jakarta -

Transportasi umum bisa menjadi solusi untuk bisa mengurai kemacetan. Terlebih jika ada transportasi umum seperti bus yang bisa bawa penumpang hingga 1.400 orang. Dijamin jika ada yang demikian, kemacetan di jalanan bakal terurai.

Ide 'gila' melahirkan bus raksasa ini pernah diutarakan oleh salah seorang pengusaha asal China yang disebut 'Transit Elevated Bus (TEB)'. Namun cukup disesalkan, meski sudah uji jalan bus listrik raksasa yang diklaim menjadi bus masa depan ini tidak jadi masuk dalam produksi, seperti dalam pemberitaan detikOto sebelumnya.

Jika melihat dari desain Transit Elevated Bus (TEB), bus listrik ini mirip huruf 'n' artinya ada dua kaki bus yang menjadi penyangga kendaraan di bagian kiri dan kanan, lalu ruang kosong di bagian tengahnya diperuntukkan untuk lalu lalang kendaraan. Bus ini diklaim punya ketinggian sekitar 9 kaki dari permukaan tanah. Sebabnya, mobil-mobil di jalan raya dapat melenggang bebas di bawah kabin bus ini, tanpa harus mengalah saat bus ini melintas.

Mirip dengan bus konvensional, Transit Elevated Bus (TEB) juga mempunyai lampu depan dan belakang, sehingga kendaraan di jalan raya bisa mengetahui kapas bus akan berhenti. Selain itu, bus ini diklaim dapat mengangkut hingga 1.400 penumpang dengan bodinya yang berukuran panjang 21 meter dan lebar 7 meter.

Kepala Teknisi Proyek Transit Elevated Bus (TEB), Song Youzhou mengatakan bus listrik ini dirancang untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang terkenal parah di kota-kota besar China, khususnya Shanghai dan Beijing. Sebagai negara dengan populasi terbanyak di dunia, maka mereka butuh solusi atas membludaknya kendaraan di jalan raya, dan mungkin Transit Elevated Bus (TEB) adalah salah satunya.

Bus masa depan yang bisa tampung 1.400 orang sekaligus. Foto: Pool (thesun.co.uk)

"Keuntungan terbesarnya adalah bus ini akan menghemat banyak ruang jalan," kata Song Youzhou selaku kepala teknisi proyek, dimuat dalam Xinhua sebagaimana dikutip The Sun UK, seperti dikutip dalam pemberitaan detikOto sebelumnya.

"Penemuan Transit Elevated Bus dinilai sebagai revolusi transportasi umum ramah lingkungan. Tidak ada lagi kemacetan lalu lintas," tambahnya dalam situs resmi TEB Technology.

Bus ini sempat diuji coba di Provinsi Hebei, bagian utara China. TEB diklaim memiliki kecepatan maksimum hingga 60 km/jam (37 mph).

Meski begitu, tidak semua orang menilai inovasi ini sebagai hal yang positif. Shen Gang, misalnya, pakar transportasi perkotaan di Universitas Tongji Shanghai ini menilai TEB sebagai solusi yang terlalu ekstrem dan berpotensi mengganggu lalu lintas. Menurutnya, gagasan ini tidak logis dan malah bakal menambah kemacetan.

"Bus yang ditinggikan hanya akan terjebak kemacetan dan memperburuk keadaan. Ide tersebut tidak masuk akal, kekanak-kanakan," pungkas Shen Gang.

Namun sangat disesalkan bus yang diklaim bakal menjadi bus di masa depan ini, sekarang hanya diabaikan dan terbengkalai di parkiran kota Qinhuangdao, China bagian utara. Proyek ini dihentikan pada tahun 2017 karena 32 orang pengembang-nya terlibat dugaan penggalangan dana ilegal.

Bagaimana detikers, kalau diterapkan di kota-kota besar di Indonesia bakal efektif gak ya?





Simak Video "Video Puluhan Bus Bekas TransJakarta Hangus Terbakar di Jakbar"

(lth/rgr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork