Nyaris Tertipu Modus Segitiga, Tergoda Alphard Rp 910 Juta

Nyaris Tertipu Modus Segitiga, Tergoda Alphard Rp 910 Juta

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 11 Feb 2024 11:08 WIB
Tergiur Alphard Rp 910 juta ternyata modus penipuan segitiga
Tergiur Alphard Rp 910 juta ternyata modus penipuan segitiga Foto: Instagram @inspector_mobil
Jakarta -

Penipuan mobil bekas dengan modus segitiga masih marak terjadi. Sebagai konsumen harus jeli dengan modus lama seperti ini. Mulanya konsumen tergoda harga murah Toyota Alphard yang dijual Rp 910 juta, untungnya penipuan ini berhasil digagalkan, baik calon pembeli dan penjual asli terselamatkan dari jebakan tersebut.

Sundoro, CEO Inspector Mobil menceritakan kronologi yang dialami konsumennya, sebut saja Pak Sis, yang tertarik membeli Toyota Alphard 2021. Lalu Tito disebut sebagai penipu, dan Rio sebagai penjual asli. Kejadian ini terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

Tito berpura-pura akan membeli mobil milik Rio tersebut. Kemudian tanpa sepengetahuan penjual mobil, penipu mengiklankan mobil di marketplace dengan harga lebih miring.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya Tito mengunggah foto-foto Toyota Alphard itu di marketplace seharga Rp 910 juta. Padahal Rio menjual mobil tersebut seharga Rp 975 juta.

Setelah iklan palsu menarik perhatian pembeli yang bakal ditipu, Tito kemudian melakukan komunikasi ke penjual asli. Tito bilang berminat untuk membeli, dengan terlebih dulu mengecek langsung unitnya.

ADVERTISEMENT

"Konsumen kami atas nama pak sis (pembeli asli) melihat iklan mobil Alphard yang diiklankan pak Tito (penipu), pak Sis menghubungi pak Tito dan deal harga Rp 910 juta. Tito sempat bilang bahwa dia butuh uang, sudah di tawarkan ke showrom ditawar 890, dan mau dilepas ke pak Sis 910 jt, akhirnya pak Sis setuju diangka 910 juta," tulis Sundoro di akun instagramnya @inspector_mobil seperti dimuat detikOto atas izin yang bersangkutan, Minggu (11/2/2024).

Penipu umumnya meminta pembeli tidak membahas harga dengan orang yang ada di lokasi unit mobil. Selanjutnya untuk urusan harga hanya diperbincangkan oleh penipu.

Pak Sis mengutus inspector untuk cek unit. Lalu di sini poin pentingnya, komunikasi antara pembeli asli dan penjual.

"Setelah inspeksi, inspektor ngobrol-ngobrol dengan Rio (penjual mobil asli) dan Rio menanyakan ke inspektor pembelinya siapa dari mana.

Inspektor memberi tahu pembeli atas nama Pak Sis. Sedangkan calon pembeli palsu yang akan membeli mobilnya adalah Tito.

"Rio kaget karena yang mau beli mengaku namanya tito, inspektor kemudian bilang bahwa atas nama Tito di form order tertera sebagai penjual," jelasnya.

"Akhirnya inspektor dan Rio curiga modus penipuan, inspektor menanyakan harga ke rio berapa dijualnya, Rio bilang ke inspektor Rp 975 juta, kemudian rio menghubungi Tito untuk konfirmasi setelah didesak akhirnya Tito mengaku yg beli pak Sis, dia hanya mencarikan," tulis dia.

"Inspektor kemudian menelfon pak Sis memberi tahu ini ada modus penipuan, yang jual bukan pak Tito, harga asli mobilnya 975 juta, pak Sis kaget karena harga yg ditawarkan tito 910 juta. Kemudian pak Sis berbicara dengan pak rio pakai hp inspektor untuk konfirmasi masalah pemilik mobil dan harga, akhirnya terselamatkan dari modus penipuan," terangnya lagi.

Umumnya modus segitiga pada penjualan mobil bekas terjadi, pelaku akan mengelabui dan meminta korban untuk transfer langsung ke rekening mereka, setelah transfer pelaku akan kabur dan tidak dapat dihubungi oleh korbannya.

Berikut cara untuk bisa menghindari modus penipuan segitiga pada transaksi mobil bekas.

  • Calon pembeli atau penjual mobil bekas sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu mengenai harga pasaran dan spesifikasi kendaraan bekas sebelum membeli.
  • Jangan mudah tergiur apabila ada mobil bekas yang dijual dengan harga murah dan jauh di bawah harga pasaran, serta tidak mudah percaya dengan orang yang belum dikenal untuk melakukan transaksi.
  • Apabila akan membeli mobil secara online, sebaiknya sebelum melakukan pembayaran uang muka dan pengecekan mobil, calon pembeli minta kepada penjual untuk melakukan panggilan video dan meminta bukti bahwa kendaraan beserta surat-suratnya tersebut ada pada penjual.
  • Sebelum transfer atau melakukan pembayaran, lebih baik calon pembeli minta bukti identitas atau KTP asli dari penjual agar menghindari penipuan seperti perbedaan antara nama pada nomor rekening yang digunakan dan KTP penjual yang asli.

[Gambas:Instagram]







(riar/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads