Ngeri Banget! Nyetir pas Kondisi Ngantuk Ternyata Bisa Bikin Begini

Foto: Mobil yang membawa musisi Fiersa Besari nyaris masuk jurang di Jalan Poros Makassar-Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). (dok.istimewa)

Jakarta -

Menyetir dalam kondisi mengantuk jelas membahayakan. Seperti dialami sopir travel yang ditumpangi Fiersa Besari, mobil mengalami kecelakaan.

Kecelakaan lalu lintas bisa dipicu berbagai hal. Salah satunya disebabkan oleh keletihan pengendara sehingga membuatnya mengantuk. Mengantuk jelas membahayakan bila terjadi saat tengah berkendara. Mengutip laman Pusat Kesehatan dan Pencegahan AS, berkendara saat mengantuk biasanya terjadi saat pengendara tidak cukup tidur.

Di samping itu, bisa juga tidur kurang berkualitas atau gangguan tidur membuat rasa kantuk muncul. Mengkonsumsi obat tertentu juga bisa menyebabkan timbulnya rasa kantuk. Bila rasa kantuk menghantui, sebaiknya tidak perlu memaksakan untuk menyetir. Jika tiba-tiba datang saat berada di balik kemudi, mengantuk mengurangi kemampuan saat berkendara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengendara akan sulit memperhatikan kondisi jalan, waktu respon untuk berhadapan dengan sesuatu seperti mengerem atau bermanuver akan lambat, dan kamu juga akan kesulitan membuat keputusan. Kita tidak akan tahu kapan rasa kantuk itu datang. Namun ada beberapa tanda-tanda mengantuk yang bisa dikenali seperti menguap dan berkedip lebih sering, lupa mengingat yang terjadi sebelumnya, bingung pintu keluar, keluar dari jalur, bahkan menyentuh batas garis di tepi jalan.

Sudah ada beberapa kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara akibat mengantuk. Terbaru dialami sopir travel yang mengangkut Fiersa Besari dalam perjalanan dari Kabupaten Bone ke Kota Makassar. Mobil Toyota HiAce yang ditumpangi Fiersa itu menabrak batu. Ia menduga, sang sopir mengantuk dan tertidur karena kelelahan.

"Tapi alhamdulllah ada batu, seingat kami dan sepenglihatan Adi yang duduk di depan di depan itu gelap jurang, kalau enggak ada batu itu nasib kami udah lain," katanya dalam unggahan story.

Kendati demikian, Fiersa tidak sepenuhnya menyalahkan sang sopir atas kejadian itu. Menurutnya sopir mengalami kelelahan karena perjalanan yang ditempuh cukup panjang.

"Sepertinya driver juga ketiduran akhirnya nabrak batu keras banget, kita semua sampai terbangun sampai teriak, keras banget emang," ujarnya.