Cuma Gegara Disalip, Kok Bisa David Yulianto sampai Todong Pistol?

Cuma Gegara Disalip, Kok Bisa David Yulianto sampai Todong Pistol?

Dina Rayanti - detikOto
Sabtu, 06 Mei 2023 13:10 WIB
Pria koboi naik mobil pelat dinas polisi tampar sopir di tol sambil tenteng pistol
Foto: Pria 'koboi' naik mobil pelat dinas polisi tampar sopir di tol sambil tenteng pistol (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Aksi 'koboi' David Yulianto rupanya dipicu oleh aksi salip menyalip. Kok bisa gegara menyalip langsung todongkan pistol ke pengendara lain?

Lagi-lagi, aksi road rage dilakukan pengendara mobil di jalan. Kali ini aksi road rage itu ditunjukkan oleh pengemudi mobil Mazda bernama David Yulianto. Dalam video yang beredar di sosial media, David terlihat marah-marah sembari memaki korban dengan kata kasar. Tak cuma itu, David juga mengeluarkan pistol yang diketahui merupakan air soft gun. Saat melancarkan aksinya, David menggunakan mobil Mazda berpelat polisi.

"Apa, a****g. Udah motong gue, nggak ada bilang sori-sorinya lu, a****g. Gue catet pelat lu, gue cari. Lu nantang? Sini turun, n*****t," kata David dalam video itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama berselang, David Yulianto ditetapkan sebagai tersangka. Polisi juga mengungkap David bukanlah anggota polisi dan merupakan karyawan swasta. Adapun pelat dinas polisi yang dikenakan pada sedan Mazda itu dikenakan demi menghindari ganjil genap.

"Dari motif yang kami dalami untuk sementara ini adalah karena yang bersangkutan tersinggung pada saat terjadinya serempet kendaraan tersebut," kata Kanit 1 Resmob Polda Metro Jaya Kompol Emil Winarto.

ADVERTISEMENT

Aksi 'koboi' menodongkan pistol kepada pengendara lain di jalan sudah beberapa kali dilakukan. Motifnya pun bisa dibilang sepele, karena tidak terima saat disalip atau lantaran tak diberikan jalan. Mengapa masalah sepele itu bisa memicu pengendara bertindak arogan?

Praktisi keselamatan berkendara sekaligus founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, tindakan arogan yang tergolong road rage itu memang bisa dipicu beberapa kondisi tertentu. Terlebih ketika pelaku mengendarai mobil dengan pelat tertentu ataupun mobil mahal.

"Jadi kalau ditanya apa sih penyebab road rage ini, macam-macam itu biasanya para pelaku tersebut itu berhubungan kekuasaan, kekuasaan itu bisa saja dari instansi pemerintah tidak hanya TNI, polisi, tapi pemerintah yang cukup keren, misalnya dari satpol PP, pemda dengan seragam atau bisa juga dari ormas atau dia karena menggunakan kendaraan lebih mahal dan dikenal mahal oleh kebanyakan orang, itu akan mempengaruhi perilaku dia," kata Jusri saat dihubungi belum lama ini.

Di samping itu, dari beberapa kasus tindakan hukum yang diberikan ke pelaku kurang tegas sehingga aksi road rage masih terus bisa berulang. Jusri menyebut, pelaku road rage harusnya diberi ganjaran berat dan tak sekadar kata maaf.

"Jangan ada restorative justice atau damai hanya minta maaf ini terus memicu problem yang sama," tutur Jusri.




(dry/din)

Hide Ads