Kecelakaan beruntun melibatkan enam mobil terjadi di traffic light Jalan Raya Yogyakarta-Magelang, Mertoyudan, Magelang. Polisi masih mencari tahu penyebab dari kecelakaan karambol tersebut.
"Nanti kita lihat lagi, baru didalami masalahnya. Apakah manusianya, apakah kendaraannya. Nanti kita lakukan pendalaman lagi," kata Kasat Lantas Polresta Magelang Kompol Agus Santoso kepada wartawan usai apel gelar pasukan Operasi Ketupat Candi 2023 di Polresta Magelang, Senin (17/4/2023) seperti dikutip dari detikJateng.
Kecelakaan tersebut, kata Agus, terjadi ketika mobil yang berhenti di lampu merah ditabrak dari belakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang berhenti di traffic light didorong dari belakang. Itu sebetulnya, permasalahannya seperti itu," jelasnya.
![]() |
Kapolresta Magelang Kombes Ruruh mengatakan, kronologis kejadian awalnya truk Isuzu H 9016 OV yang dikemudikan Achmad Aghniyaulmillah (25), warga Demak berjalan dari arah Jogja menuju Magelang.
Kemudian truk itu menabrak mobil di depannya, Daihatsu Xenia AB 1266 IZ, yang sedang berhenti karena traffic light menyala merah.
"Mobil Xenia ini terdorong ke depan menabrak mobil Suzuki APV H 1039 JC, terus APV terdorong ke depan menabrak pikap AA 8139 MG. Demikian juga pikap yang terdorong menabrak truk H 8116 DE, dan truk tersebut menabrak mobil di depannya truk H 8375 LM," kata Ruruh.
Dalam kejadian ini, satu korban mengalami luka ringan yaitu pengemudi pikap AA 8139 MG, M Luqman Kurniyawan (22), warga Bandongan, Magelang.
"(korban) Luka ringan satu orang. Dia mengalami luka robek kaki kiri menjalani perawatan di RSUD Tidar Magelang," terang Ruruh.
Praktisi Road Safety dari JDDC (Jakarta Defensive Driving Consulting), Jusri Pulubuhu, mengatakan bahwa setiap pengendara tak cukup berkendara tertib, mematuhi aturan lalu lintas. Namun juga harus memiliki kewaspadaan tinggi atau sikap antisipatif.
Menurut Jusri, ada semacam fenomena alam bawah sadar di masyarakat yang menilai bahwa kendaraan yang mereka kendarai akan aman jika dikendarai secara pelan atau dalam posisi berhenti aman, misalnya ketika di traffic light. Padahal faktanya, jalan raya adalah tempat yang banyak terjadi peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa, tak pandang bulu apakah pengendara itu tertib berlalu lintas atau tidak.
"Bahwasannya segala aktivitas yang berada di jalan, apakah itu penumpang, ataukah pejalan kaki, pengendara bahkan, margin keselamatan mereka saat berada di jalan raya mengalami penurunan alias tidak aman. Karena faktanya jalan raya (adalah) ladang pembantaian setiap hari. Oleh karena itu, selain tertib, terampil, (pengguna jalan raya juga harus) antisipatif," kata Jusri melalui sambungan telepon kepada detikOto, beberapa waktu yang lalu.
Menurut Jusri, ada beberapa langkah antisipatif yang bisa dilakukan pengendara atau pengguna jalan ketika sedang berhenti menunggu lampu merah di traffic light atau ketika kendaraan sedang melambat karena terkena macet. Di antaranya adalah:
- Cek spion setiap saat akan memperlambat kecepatan, jika aman.
- Lakukan perlambatan dan berhenti dengan menyediakan jarak aman (1 panjang badan kendaraan atau minimal 1 panjang badan kendaraan), tetap sesekali cek spion.
- Perhatikan situasi traffic di area belakang, perhatikan ruang menghindar di samping atau di area muka (jika memungkinkan), tetap sesekali cek spion.
- Tetap waspada, jika terdapat indikasi situasi di area belakang mengancam, maka bergeraklah dengan memajukan kendaraan Anda atau (bahkan) keluar dari antrean, atau terburuk tinggalkan kendaraan Anda (intinya Anda harus senantiasa waspada untuk kondisi terburuk).
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK