Ketemu Pengendara Arogan Seperti Sopir Fortuner yang Todongkan Pistol, Harus Gimana?

Pengendara Fortuner todongkan pistol ke Avanza — Sopir Toyota Fortuner menodongkan pistol ke pengendara Avanza. Foto: Twitter infojakarta

Jakarta -

Kondisi jalan memang tidak bisa ditebak, begitu pula dengan kondisi mental pengendaranya. Tidak jarang ditemui pengendara yang bersikap arogan sekaligus juga membahayakan pengguna jalan lainnya. Terbaru adalah pengendara Toyota Fortuner menodongkan pistol kepada pengendara Toyota Avanza yang sedang berjalan di tol.

Sebelumnya, pengendara Fortuner sempat terlihat menyalip dari sisi kanan lajur 4 Toyota Avanza, namun tidak tampak tidak diberi jalan. Sampai akhirnya ia berpindah lajur ke kiri dan menodongkan pistol. Lalu bagaimana harus bersikap ketika di jalan kita dihadapkan dengan situasi serupa?

Praktisi dan keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan tindakan arogan di jalan memang tak terhindarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Road Rage ini selalu ada di jalan raya dan tidak pernah hilang karena itu bagian dari ketidakmampuan sebagian dari mereka dalam memanage emosi dan egonya," tutur Sony saat dihubungi detikcom, Senin (19/9/2022).

Umumnya ada dua hal yang bisa dilakukan pengendara. Pertama adalah meladeni tindakan arogan tersebut, kedua adalah mundur dan mengalah. Dijelaskan Sony, bila tindakan yang diambil adalah meladeni, maka dalam jangka panjang ada potensi pengendara memiliki sifat arogan.

Dari kacamata keselamatan berkendara, Sony menyarankan pengendara untuk menghindari pengendara arogan. Ini dilakukan untuk menghindari konflik berkepanjangan.

"Jadi, selalu mengalah, sopan dan berbagi adalah salah satu kunci keselamatan berkendara," tambah Sony.

Di sisi lain, kata Sony besarnya kendaraan dan manuver agresif membuat pengendara lain jadi takut. Belum lagi oknum itu menggunakan senjata untuk menakut-nakuti pengguna jalan lain. Alhasil, ia merasa paling gagah dan ditakuti di jalan.

"Pastinya mereka sudah siap dengan hal itu, apakah mau dilawan? Kan nggak ada abisnya, menang kalah pasti rugi kok. Kalau nggak rugi property ya rugi mental," pungkas Sony.