kepemilikan mobil di Indonesia tidak terlalu mahal. Selain mahal, punya mobil di Jepang terbilang ribet.
Kalau uji KIR di Indonesia menjadi kewajiban mobil-mobil komersial tapi tidak dengan di Jepang. Di Jepang mobil pribadi sekalipun harus melakoni uji KIR.
"Di Jepang kendaraan bermotor baik itu niaga maupun pribadi itu harus menyetor ke negara lewat uji KIR dan pajak. Ada stiker ditempel di depan mobil yang menandakan masa berlaku KIR," kata tour guide yang sudah lama menetap di Jepang, Hasan, seperti dilaporkan reporter detikOto Dina Rayanti dari Tokyo, Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu baru KIR belum lagi bayar pajak sekitar Rp 5 jutaan. Uji KIR itu makin tua makin ketat," ungkapnya.
Tidak bisa asal beli mobil di Jepang. Sebelum membeli Otolovers bakalan diminta untuk menunjukkan dimana nantinya mobil akan terparkir. Jika tidak maka memiliki mobil kesayangan terparkir di garasi hanya sekadar impian semata.
"Jepang harga mobil murah di depan ke belakangnya mahal. Kemudian sebelum beli mobil saya harus punya lahan parkir sertifikat lahan parkir kontraknya mana petanya kita bawa ke diler," jelasnya lagi.
Baca juga: Duh! SIM Indonesia Nggak Berlaku di Jepang |
"Tol juga mahal, dari Tokyo ke Osaka itu kayak Jakarta-Pantura mobil pribadi 17.000 yen. Parkiran kita punya garasi harus bayar 9.000 yen per bulan itu yang di pinggiran, kalau di pusat kota seperti Ginza bisa Rp 6-7 juta," tutup Hasan.
Di Indonesia sendiri biaya parkiran di gedung tiap satu jamnya dikenakan tarif rata-rata Rp 5.000. Kalau memarkir mobil seharian penuh dan dihitung per jamnya maka tarif yang dikenakan Rp 120 ribu. Secara total dalam sebulan jika mobil didiamkan di garasi maka biayanya Rp 3,6 juta. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat