Toyota mengundang puluhan media nasional untuk menguji jajaran komplet kendaraan mereka. Market leader kendaraan roda empat ini seakan mau membuktikan kalau mereka punya semua pilihan untuk masyarakat Indonesia: dari yang irit sampai yang kencang.
Cuaca Lombok, Nusa Tenggara Barat, di awal Desember sebenarnya tidak bisa dibilang menyenangkan. Hujan deras, panas, dan gerimis seenaknya saja bergantian datang dan pergi. Tiga hari menjelajah Lombok mengendarai mobil-mobil hybrid Toyota dan line up GR-nya, kondisi cuaca seperti itu jadi menu tetap saya bersama puluhan wartawan lain.
Test drive di Lombok ini digelar hanya sekitar dua pekan setelah Veloz Hybrid secara globol meluncur. Toyota memang menjadikan ajang test drive ini untuk lebih mengenalkan jagoan terbarunya ke khalayak banyak--meski sejatinya mereka tetap menurunkan banyak pilihan kendaraan hybrid lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toyota Veloz Hybrid Foto: Toyota Astra Motor |
Ada dua Veloz Hybrid yang diturunkan Toyota pada kesempatan test drive tiga hari ini. Sementara kendaraan elektrifikasi hybrid lainnya yang diturunkan adalah Yaris Cross HEV, Corolla Cross HEV, Innova Zenix HEV, Alphard HEV, Vellfire HEV, sampai Corolla Altis HEV, dan Camry HEV.
Bandara Internasional Lombok menjadi titik start kami. Karakter jalanan Lombok yang berliku dan naik-turun membuat sesi test drive ini menjadi menyenangkan. Untungnya juga, jalanan di Lombok sangat minim volume kendaraan, ini membuat eksplorasi terhadap mobil jadi lebih optimal.
Total ada tujuh mobil saya naikin sepanjang tiga hari test drive di Lombok ini. Mulai dari Corolla Cross hybrid, Veloz hybrid, Vellfire Hybrid, Alphard hybrid, Camry hybrid, Altis hybrid, serta Innova Zenix hybrid.
Bergantian menjadi sopir dan penumpang, terasa betul bagaimana line up mobil-mobil hybrid Toyota bisa melibas jalur-jalur jalanan pusat kota Lombok sampai ke luar kota tanpa kendala sama sekali.
Iring-iringan mobil hybrid Toyota saat digelar sesi test drive di Lombok. Foto: Toyota Astra Motor |
Sama sekali tidak ada masalah soal tenaga, Toyota menunjukkan kenapa mereka jadi produsen mobil hybrid paling laris di Indonesia. Termasuk ketika saya harus duduk di baris kedua Veloz hybrid yang baru saja launching. Sebagai pengguna lama Veloz, bangku baris kedua versi hybrid ini sungguh menawarkan kenyamanan yang jauh lebih baik.
Menaklukkan GR Toyota di Sirkuit Mandalika
Selain menjelajah jalan-jalan kota Lombok dan sekitarnya, kami juga sempat menghabiskan satu hari di Sirkuit Mandalika. Tentunya tidak lagi naik mobil-mobil hybrid. Toyota menyediakan kami line up terbuasnya yang dijual di Indonesia: Toyota GR.
Ada lima unit GR yang disiapkan Toyota untuk disiksa di Sirkuit Mandalika, yakni New GR Yaris MT, GR Supra, GR Corolla serta GR86 MT dan AT.
Ada dua mobil yang saya coba di atas lintasan, GR 86 AT dan GR Yaris MT. Meski masing-masing mobil hanya digeber dua lap, sungguh itu jadi pengalaman yang luar biasa.
Dengan handling yang stabil dan penuh akurasi, GR 86 AT dan GR Yaris MT mampu mengikuti apa pun input driver dengan akurat. Kata Toyota, ini memang menjadi fokus pengembangan GAZOO Racing, yang mengutamakan keinginan driver begitu berada di balik kemudi, alias driver-first.
GR86 dipersenjatai mesin 4-silinder 2.387 cc yang menghasilkan tenaga 235 PS pada 7.000 rpm dan torsi 250 Nm pada 3.700 rpm. Power sebesar itu didistribusikan ke roda belakang. Keberadaan Torsen limited-slip differential, memberikan traksi yang meyakinkan saat menikung.
Mobil GR Toyota di Sirkuit Mandalika (Foto: Toyota Astra Motor) |
Toyota menyebut GR86 mengadopsi pengembangan yang dilakukan pada kompetisi motorsport global. Termasuk pengalaman berkendara yang responsif dan powerful, serta desain yang stylish. Sistem suspensi sebagai penopang kinerja mobil saat manuver cepat ikut direvisi untuk memberikan pergerakan yang dapat diprediksi oleh pengemudi.
GR Yaris dibekali mesin G16E-GTS 1.600 cc 3 silinder direct injection turbocharger penggerak 4 roda (4WD) GR-FOUR. Dari konfigurasi itu dihasilkan tenaga maksimal 300 HP pada putaran mesin 6.500 rpm. Sedangkan torsinya 400 Nm pada putaran 3.250-4.600 rpm. Menariknya, ini merupakan salah satu mesin pabrikan dengan kubikasi kecil tapi punya tenaga paling besar di dunia.
(din/rgr)















































Komentar Terbanyak
Malaysia Tolak Tawaran Bank Dunia, Harga Bensin RON 95 Tetap Rp 8.000!
Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta
Perpanjang STNK Tanpa KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Mobil Bekas Dihapus