Moeldoko Geram Pabrik BYD Diusik Ormas: Habisin Aja!

Moeldoko Geram Pabrik BYD Diusik Ormas: Habisin Aja!

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Jumat, 02 Mei 2025 14:54 WIB
Ketua Umum Periklindo Moeldoko
Moeldoko soal premanisme di pembangunan pabrik BYD. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikcom
Jakarta -

Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko terlihat geram saat mengomentari kasus pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat yang diganggu organisasi masyarakat (ormas). Dia meminta agar pemerintah memberangus kelompok tersebut!

Moeldoko menjelaskan, aksi premanisme yang ditunjukkan ormas bisa merugikan dua pihak, yakni negara dan masyarakat. Sebab, kata dia, negara bisa kehilangan investasi dan masyarakat kehilangan peluang kerja.

"Intinya adalah karena investasi berkaitan dengan ketenagakerjaan, atau angkatan kerja yang setahunnya bisa 2,5 juta orang, siapapun nggak boleh ganggu. Makanya saya bilang, kalau ada preman yang mengganggu (pembangunan pabrik), habisin aja! Berangus!" ujar Moeldoko di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena preman sekelompok orang kecil akan mengganggu segitu banyak orang yang mau bekerja. Pekerja tak bisa didapat karena orang nggak mau investasi, masa gara-gara itu investasi kita terganggu," tambahnya.

BYD di PEVS 2025.BYD di PEVS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

Diberitakan sebelumnya, ada dua produsen mobil yang disebut-sebut diganggu ormas saat membangun pabrik perakitan kendaraan di Subang, Jawa Barat, yakni BYD dan Vinfast.

ADVERTISEMENT

Pabrik BYD berlokasi di kawasan Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat dengan nilai investasi Rp 11,7 triliun. Perusahaan menargetkan fasilitas perakitan itu siap beroperasi mulai 2026.

Sementara Vinfast juga telah memulai pembangunan pabrik di Subang dengan dana awal sebesar US$ 200 juta atau Rp 3,2 triliun sejak 2024. Fasilitas tersebut punya kapasitas produksi 50 ribu unit setahun dan mampu menyerap hingga 3 ribu tenaga kerja.

Menurut rencana, pabrik Vinfast di Subang mulai beroperasi pada kuartal keempat tahun ini. Nantinya, fasilitas tersebut akan membuat mobil listrik dengan setir kanan.

Di kesempatan yang sama, kami sempat bertanya kepada Moeldoko mengenai fenomena premanisme yang terus-terusan terjadi di Indonesia. Dia menegaskan, ada tokoh berkepentingan di balik 'kebiasaan' tersebut. Hanya saja, dia tak mengurainya lebih detail.

"Ya, banyak kepentingan, intinya banyak kepentingan," kata dia.




(sfn/dry)

Hide Ads