Kemacetan tak terhindarkan selama bulan puasa. Ketahui berikut ini jam-jam rawan macet saat bulan Ramadan 2025.
Macet masih menjadi salah satu PR besar yang belum terselesaikan. Di bulan suci Ramadan pun kemacetan masih menghantui. Terlebih ada penyesuaian waktu kerja dan sekolah juga ada waktu berbuka puasa.
Baca juga: Bijak Berkendara saat Berpuasa |
Kemacetan saat bulan Ramadan itu terjadi di jam-jam berangkat kantor dan menjelang buka puasa. Akun Instagram TMC Polda Metro Jaya menjelaskan, pada pagi hari kemacetan itu terjadi pada pukul 06.00-08.00 WIB bertepatan dengan masyarakat berangkat kerja dan sekolah. Sementara di sore hari kemacetan terjadi pada pukul 16.00-18.30 WIB yakni menjelang waktu berbuka puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hindari drama di jalan dengan berangkat lebih awal ya, Sobat Lantas. Biar nggak kena jam rawan macet. Perjalanan lancar, hati tenang, aman sampai tujuan," demikian ditulis akun tersebut.
Tips Aman Berkendara saat Berpuasa
Berkendara saat berpuasa memang menjadi tantangan tersendiri apalagi kalau jalanan macet. Sebab, kondisi badan berbeda dari biasanya dan bisa mempengaruhi cara berkendara. Buat yang masih harus melakukan mobilitas di tengah puasa Ramadan, ada beberapa tips agar tetap aman. Menurut instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian, pengendara harus bisa memperhatikan potensi bahaya baru di jalan saat bulan Ramadan.
"Penyesuaian ritme tubuh, sebelumnya kita biasa bangun untuk salat subuh, itu beda kali ini karena banyak orang bangun lebih awal lagi untuk persiapan sahur lebih awal. Artinya ada bahaya waktu tidur yang berkurang, risikonya tubuh kita akan kelelahan tentunya, apalagi yang takut nggak bangun akhirnya malah memutuskan tidak tidur. Aware aja dengan kondisi ini," kata Reza.
Menurut Reza, ada kebiasaan yang perlu diubah. Reza mengatakan, tanamlah pola berpikir bahwa di awal minggu ini badan perlu penyesuaian, sebaiknya dibarengi dengan tidak memacu kendaraan secara agresif. Ketika tubuh sedang dalam tahap penyesuaian, ada ruang dan waktu untuk kita berpikir dan bertindak.
"Ikuti flow arus lalu lintas saja. Ngikutin arus sekitar itu mudah kok. Kalau kita zigzag dan sering manuver ditambah sering gas rem, artinya kita tidak mengikuti arus sekitar, kita agresif di antara yang lain. Ini akan mempercepat kelelahan. Risikonya bisa juga menjadi emosi dan mengambil zona aman yang telah dibuat oleh pengguna jalan lain," ujar Reza.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah