Biodiesel B40 Sudah Tersalurkan 1,2 Juta Kiloliter, Selanjutnya B50

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 16 Feb 2025 16:02 WIB
Foto: B40/Ilyas Fadhillah-detikcom
Jakarta -

Pemerintah Indonesia akan meningkatkan penggunaan bahan bakar biodiesel berbasis minyak sawit 50 persen dengan minyak solar (B50). Statusnya kini masih dalam tahap pengujian.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, dalam "Carbon Neutrality (CN) Mobility Event" yang berlangsung sejak 12-15 Februari 2025 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta.

Indonesia sudah menjalani mandatory B40 per Januari 2025. Eniya mengatakan B40 sudah tersalurkan sebanyak 1,2 juta kiloliter (kl).

"Sektor industri transportasi terima kasih, mudah-mudahan pembelian Dexlite makin banyak, dan kita targetnya tahun ini 15,6 juta kiloliter. Kalau dihitung emisinya itu yang bisa diturunkan itu sekitar 41 juta CO2," tambahnya lagi.

Sembari penerapan B40 berjalan, Eniya meminta Toyota dan Pertamina bekerja sama melakukan tahap pengetesan jalan.

"Nanti kapan mandatory B50? Sekarang sedang diuji, dites nanti mohon bantuan juga dari sektor transportasi untuk bersama-sama kita road test," kata Eniya.

"Ini kayak zaman dahulu saat B20, B30 dengan tim Toyota, nanti road test B50, atau B60 sekalipun. Siap solarnya dari Pertamina," jelasnya lagi.

Seperti diketahui Pemerintah Indonesia menargetkan penggunaan bahan bakar campuran biodiesel berbasis minyak sawit 50% dengan minyak solar (B50) pada 2026.

Eniya menyampaikan pemerintah juga mempersiapkan regulasi supaya ada nilai terkait perdagangan karbon yang didapat dari penurunan emisi menggunakan biodiesel.

Salah satunya membantu percepatan dekarbonisasi dengan memulai produksi bahan bakar minyak (BBM) di kilang sulfur rendah yang memenuhi standar Euro 5.

"Nanti emisi dari B40 atau biodiesel bisa diklaim menjadi nilai karbon, mudah-mudahan bisa membantu Pertamina mengakselerasi Euro5," kata dia.

"Jadi mudah-mudahan ini, Euro5-nya kalau B50, B60 sekalipun kita tunggu penurunan sulfur dari kilang Pertamina, sehingga itu bisa terdorong masif lagi bisa turun emisinya," tambah dia.



Simak Video "Video: Inovasi Minyak Goreng Bekas Jadi Biodiesel-Bahan Bakar Pesawat"

(riar/rgr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork