Kisah Korban Mobil Curian Pati Dipaksa Ikhlas dan Haram Ngebut Naik Fortuner di Tol

Berita Terpopuler Juni 2024

Kisah Korban Mobil Curian Pati Dipaksa Ikhlas dan Haram Ngebut Naik Fortuner di Tol

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Selasa, 31 Des 2024 07:03 WIB
Kondisi Pajero ringsek usai kecelakaan di Tol Palindra.
Artikel terpopuler detikOto selama Juni 2024. Foto: Dok. PJR Tol Palindra Ditlantas Polda Sumsel
Jakarta -

Sepanjang tahun ini, ada sejumlah berita detikOto yang disimak banyak pembaca. Misalnya, artikel berjudul 'Mau Panjang Umur? Jangan Ngebut Pakai Pajero-Fortuner di Jalan Tol' dan 'Mobil Rental Digelapkan di Pati, Pemilik Dipaksa Ikhlas' yang menjadi berita terpopuler selama Juni 2024.

Berita pertama, artikel 'Mau Panjang Umur? Jangan Ngebut Pakai Pajero-Fortuner di Jalan Tol' membahas soal mobil SUV ladder frame seperti Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner yang kerap dipacu kencang di jalan tol. Padahal, kendaraan dengan ground clearance tinggi dan suspensi nyaman berbahaya untuk kebut-kebutan.

SUV ladder frame seperti Mitsubishi Pajero dan Toyota Fortuner memiliki bantingan suspensi yang nyaman. Kondisi tersebut biasanya membuat mobil berisiko limbung hingga menyebabkan kehilangan keseimbangan saat dipacu dengan kecepatan tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau suspension empuk maka limbung, suspension stabil cenderung lebih keras. Tapi banyak produk after market bisa menyempurnakan ini," kata instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian kepada detikOto.

Kondisi Mitsubhisi Pajero, usai mengalami kecelakaan tunggal saat dibawa ke Sat Lantas Polresta Solo, Senin (19/2/2024).Kondisi Mitsubhisi Pajero, usai mengalami kecelakaan tunggal saat dibawa ke Sat Lantas Polresta Solo, Senin (19/2/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

Selain itu, dimensi kendaraan juga dapat mempengaruhi keseimbangan mobil saat ngebut di jalan tol. Menurut Reza, makin tinggi dari permukaan maka titik beratnya juga makin tinggi.

ADVERTISEMENT

"Maka risiko terguling ada. Ini kayak bawa barang tapi di atas kepala. Makanya ada peringatan di setiap SUV baca buku manual di sun visor biasanya," ungkapnya.

Selain itu, mobil SUV ladder frame 2WD yang biasanya menggunakan penggerak roda belakang, menurut Reza, cenderung oversteer. Hal itu juga menjadi kombinasi yang membahayakan.

"Dan dengan bobot dan torsi serta konstruksi SUV ini memang idealnya 4WD agar ada penggerak pendorong. Saat limbung dan slip bagian belakang ada ban depan yang menarik. Saat limbung dan slip bagian belakang ada ban depan yang menarik. Ban juga pengaruh karena dia bagian terakhir yang menapak pada permukaan jalan. Bisa dia juga sebagai suspension. Sayangnya di Indonesia 4WD ini masih dianggap barang mewah dengan pajak tinggi padahal ini bicara POV keselamatan," jelas Reza.

Tak cuma itu, reflek pengendara juga harus cekatan agar tidak terjadi kecelakaan. Jangan sampai reflek pengendara justru menjadi bumerang yang membuat mobil terguling.

"Saat mobil miring ke kiri pasti biasanya naluri putar setir ke kanan. Ini malah jadi obstacles dan terguling. Untuk menormalkan arahkan setir ke sisi kemiringan. Dalam hal ini putar setir arah kiri bukan di-counter. Tidak boleh melakukan counter steering ekstrem pada kecepatan tertentu dan sebagainya," urainya.

"Jadi Fortuner dan Pajero memang perlu pemahaman pengemudi. Ada risiko dari kendaraannya maka mitigasinya pengemudi harus antisipasi dan belajar. Mudah belajarnya bacalah buku manual. Ada semua di situ bahkan ketika dalam kondisi darurat. Termasuk (penggunaan mode penggerak) 4H (pada SUV 4x4) itu boleh kapan saja dan (mengalihkan mode dari) 2H ke 4H tidak perlu berhenti," kata dia menambahkan.

Lihat juga Video 'CCTV: Aksi Pencurian Mobil Ambulans Klinik di Pasuruan':

[Gambas:Video 20detik]

(Halaman berikutnya: Mobil Rental Digelapkan di Pati, Pemilik Dipaksa Ikhlas)

Mobil Rental Digelapkan di Pati, Pemilik Dipaksa Ikhlas Demi Keselamatan

Artikel kedua terpopuler sepanjang Juni 2024 adalah 'Mobil Rental Digelapkan di Pati, Pemilik Dipaksa Ikhlas Demi Keselamatan'. Ketika itu, berita tersebut ramai dibaca lantaran ramai kasus penggelapan mobil rental di Pati, Jawa Tengah.

Pengusaha rental mobil di Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, berinisial FSP (32) mengisahkan pengalaman dia dan rekan seprofesinya saat 'berhadapan' dengan kustomer asal Pati, Jawa Tengah.

Jasa pengusaha mobil rental di Pati, Rabu (12/6/2024).Jasa pengusaha mobil rental di Pati, Rabu (12/6/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

FSP mengatakan, suatu waktu temannya asal Jawa Barat kecolongan saat penyewa asal Pati membayar tunai untuk layanan sewa selama tujuh hari. Kecurigaan muncul ketika unit sewaan dua hari diam di tempat berdasarkan pemantauan GPS.

Ketika itu, rekannya langsung mendatangi lokasi sesuai titik GPS berhenti. Namun, saat tiba di sana, warga setempat bukan memberinya arahan, melainkan memintanya pulang ke rumah dengan alasan keselamatan.

"(Katanya), sudah ikhlaskan saja (mobilnya), daripada Anda nggak selamat. Ya, memang semengerikan itu daerah situ," ujar FSP dikutip dari CNN Indonesia.

FSP mengaku telah mem-blacklist konsumen asal Pati sejak 2020 silam. Kata dia, kendaraan yang digelapkan di Pati biasanya langsung diubah demi menyamarkan identitas. Mulai dari ganti warna cat hingga membuat surat-surat palsu. Intinya, mobil tersebut tak bisa kembali ke pemilik aslinya.

"Alasannya blacklist Pati itu ya ada yang share benar-benar unit itu bukan hilang, dalam arti enggak bisa balik," ungkap FSP.

"Bukan hilang, (unitnya) enggak bisa diambil sampai sekarang. Entah ganti cat, entah dibikinin surat bodong, pokoknya unit itu ya enggak bisa diambil. GPS-nya itu enggak dicabut, berhenti di lokasi itu," kata dia menambahkan.

Lihat juga Video 'CCTV: Aksi Pencurian Mobil Ambulans Klinik di Pasuruan':

[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads