Nissan Global Krisis, Gimana Dampaknya ke Indonesia?

Nissan Global Krisis, Gimana Dampaknya ke Indonesia?

Luthfi Anshori - detikOto
Sabtu, 07 Des 2024 10:05 WIB
Perbandingan logo Nissan
Nissan sedang mengalami krisis global. Foto: Istimewa.
Jakarta -

Nissan global sedang mengalami krisis karena penjualan yang terus menurun di dua pasar terbesar mereka di China dan Amerika Serikat. Apakah krisis tersebut berdampak untuk pasar Nissan di Indonesia?

Melansir Dailymail, penjualan global Nissan menunjukkan tren penurunan signifikan. Pada paruh pertama tahun fiskal 2024 misalnya, penjualan Nissan turun 3,8%, menjadi 1,59 juta unit. China sebagai salah satu pasar terbesar Nissan bahkan mengalami penurunan yang lebih tajam, yakni mencapai 14,3%.

Kondisi tersebut semakin diperburuk oleh maraknya mobil listrik murah dari China yang menawarkan harga kompetitif dan berhasil merebut pangsa pasar global. Jika kondisi seperti ini terus berlanjut, Nissan diperkirakan akan menghadapi utang terbesar dalam sejarahnya pada 2026, yang bisa mencapai USD 5,6 miliar atau setara Rp 85 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menghadapi tekanan ini, Nissan mengambil berbagai langkah efisiensi. Perusahaan mengumumkan rencana pemangkasan 9.000 pekerja serta pengurangan kapasitas produksi hingga 20% di 25 jalur produksinya. Upaya ini bertujuan untuk menghemat biaya operasional sebesar USD 2,6 miliar atau setara Rp 40 triliun pada tahun ini.

ADVERTISEMENT

Diungkapkan Nasional Sales Division Head PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI), Caca Tobing, sejauh ini krisis yang melanda Nissan global tidak memengaruhi bisnis Nissan di Indonesia. Soalnya, market Nissan di Indonesia sedang menunjukkan pertumbuhan positif.

"Saya rasa market Indonesia nggak (kena dampaknya) ya. Karena kan ordering kita sudah fix ya sekarang, (unit pesanan kita) akan masuk ke depannya. Sejauh ini yang saya ketahui, (pasar) Amerika yang terdampak," ungkap Caca di Senayan, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Keberlanjutan Nissan di pasar Indonesia juga ditegaskan Chief Brand & Customer Officer, MC-Japan-ASEAN Chairperson Nissan Motor Co., Ltd., Asako Hoshino. Menurut Asako, pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia, merupakan pasar yang sangat penting bagi Nissan. Maka itu Nissan akan terus memperkenalkan produk baru untuk masyarakat Tanah Air.

"Nissan berkomitmen untuk memperluas pilihan produk EV dan e-Power untuk pasar di kawasan Asean, di mana Indonesia merupakan bagian penting dari strategi ini. Kami telah meluncurkan beberapa kendaraan listrik di Indonesia, seperti Nissan Leaf, Kicks e-Power, dan Serena e-Power dan telah mendapatkan sambutan yang sangat positif dari masyarakat. Ke depannya, kami akan terus memperluas jajaran produk Nissan dan memberikan lebih banyak lagi pilihan bagi pelanggan di Indonesia untuk memiliki kendaraan yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Kami juga akan terus mengembangkan brand Nissan di Indonesia dengan pengalaman berkendara yang semakin menyenangkan," ujar Hoshino-san.

President Director PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI), Evensius Go, menambahkan, pasar mobil listrik di Indonesia diperkirakan akan menembus angka penjualan 100.000 unit pada akhir tahun ini atau mencatatkan peningkatan lima kali lipat dalam dua tahun terakhir.

"Indomobil Group berkomitmen untuk terus memperkenalkan berbagai model kendaraan listrik di Indonesia, guna memenuhi kebutuhan konsumen akan kendaraan listrik yang terus berkembang," kata Evensius.




(lua/dry)

Hide Ads