Hyundai Mau Luncurkan Mobil Hybrid Tahun Ini, Meski Tanpa Insentif

Hyundai Mau Luncurkan Mobil Hybrid Tahun Ini, Meski Tanpa Insentif

Luthfi Anshori - detikOto
Sabtu, 10 Agu 2024 12:27 WIB
Hyundai Santa Fe 2024
Hyundai Santa Fe memiliki pilihan mesin hybrid. Foto: Dok. Hyundai
Jakarta -

Hyundai memastikan meluncurkan mobil hybrid di Indonesia tahun ini, meski pemerintah memutuskan tidak memberikan insentif tambahan buat mobil hybrid. Menurut pihak Hyundai, mobil hybrid memiliki ceruk pasar yang cukup besar, sehingga sangat menarik bagi industri otomotif.

"Kalau dari Hyundai, intinya kita mencoba buat mengikuti semua yang sudah diatur pemerintah. Bahkan kalau bicara mengenai hybrid, Hyundai (Indonesia) sebentar lagi akan meluncurkan salah satu produk kita yang hybrid juga," buka Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto kepada wartawan saat media gathering di Jakarta, Jumat (9/8/2024).

Menurut Frans, sejak mobil hybrid lahir di Indonesia, memang tidak ada insentif yang diberikan kepadanya. Dalam perjalanannya, penjualan mobil hybrid memang kurang baik. Tapi pada saat elektrifikasi mulai gencar di Tanah Air, mobil hybrid mulai mendapatkan banyak peminat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang kalau mobil hybrid, dari dulu nggak ada insentifnya. Gaikindo juga menyatakan dengan pemerintah, dengan kebijakan tersebut, masing-masing APM punya strategi. Kalau Hyundai sudah tahu sekarang ada hybrid, ada plug in hybrid, BEV, ada fuel cell EV. Sekarang itu kan pilihan saja, pilihannya kita mau pakai yang mana," tambah Frans.

"Waktu pertama kali 2020 Hyundai memutuskan untuk ikut aturan pemerintah dengan memperkenalkan Ioniq sama Kona. Kemudian diperbarui Ioniq jadi Ioniq 5, Kona baru kita perbarui, ditambah lagi dengan baterai komponen lokal, kita semua ikut aturan pemerintah," jelas Frans lagi.

ADVERTISEMENT

Frans mengatakan, market mobil hybrid di Indonesia cukup menjanjikan. Sehingga, sekalipun tidak diberi insentif, jika peminatnya banyak, maka Hyundai juga bakal menjual mobil hybrid di Indonesia.

"Kalau hybrid nggak mendapatkan insentif, tapi kita lihat di situ ada peluang, marketnya kan disampaikan 1:3. Saya pernah ngomong juga bahwa, kalau ada gula ada semut. Kalau hybrid marketnya sekitar tiga kali lipat, kenapa Hyundai nggak masuk di market itu," ungkap Frans.




(lua/lth)

Hide Ads