Beda Kelas! Parkir di Malaysia Serba Digital, Indonesia Masih Kisruh Jukir Liar

Laporan dari Malaysia

Beda Kelas! Parkir di Malaysia Serba Digital, Indonesia Masih Kisruh Jukir Liar

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 30 Mei 2024 13:39 WIB
Parkir kendaraan di Penang, Malaysia.
Parkir di Malaysia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com
Jakarta -

Meski secara geografis berdekatan, namun ada perbedaan budaya parkir antara Indonesia dan Malaysia. Sebab, ketika di Indonesia masih kisruh soal juru parkir (jukir) liar, Malaysia sudah melakukan digitalisasi parkir menggunakan aplikasi dan layanan daring!

Baru-baru ini, redaksi detikOto berkunjung ke Penang, Malaysia, selama hampir sepekan. Kami tak menemukan ada tukang parkir liar di sana. Kami justru melihat kendaraan-kendaraan terparkir sesuai kategori di garis-garis yang sudah tersedia.

Menurut pengamatan kami, garis putih berukuran kecil dikhususkan untuk sepeda motor, garis kuning untuk mobil dan garis merah untuk kendaraan sewa atau komersial ringan. Meski on street atau di pinggir jalan, parkiran tersebut rapi dan tak mengganggu lalu lintas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Motor parkir di Penang, Malaysia.Motor parkir di Penang, Malaysia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

ADVERTISEMENT

Ganasen Kalimuthu yang merupakan warga Penang dan pemandu wisata komersial mengatakan, Malaysia sejak beberapa tahun terakhir mulai menggalakkan parkir dengan skema digital. Bahkan, pemilik kendaraan yang hendak parkir on street harus melakukan booking tempat menggunakan aplikasi.

"Di sini sudah online semua untuk parkir. Ada on street dan parkiran public di tempat-tempat ramai," kata Ganasen kepada detikOto di George Town, Penang, Malaysia, belum lama ini.

Salah satu skema yang bisa dipilih adalah touch and go dengan membayar 40 sen atau sekira Rp 1.200 per 90 menit. Ketika sudah memilih titik parkir dan waktu, lokasi tersebut tak bisa ditempati kendaraan lain.

Malaysia juga punya layanan parkir lain bernama Flexi Parking, Jom Parking dan masih banyak lagi. Bahkan, tiap-tiap kota juga punya layanan khusus, seperti Penang yang punya Penang Smart Parking.

Parkir kendaraan di Penang, Malaysia.Parkir kendaraan di Penang, Malaysia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

Disitat dari Malaymail, pemerintah Malaysia kerap mencari cara agar parkir kendaraan bisa dilakukan secara efektif dan rapi. Dulu, parkir di sana menggunakan kupon, kemudian berganti dengan mesin pembayaran otomatis, dan sekarang menggunakan aplikasi khusus.

Di kota-kota besar seperti Kuala Lumpur dan Selangor, parkir sudah nyaris sepenuhnya menggunakan aplikasi. Sementara di Penang, beberapa masih menggunakan mesin otomatis dan tersedia lapak kosong untuk parkir gratis.

Hmm... ketika negara tetangga sudah mendigitalisasikan layanan parkir, di Indonesia justru masih kisruh jukir liar. Bahkan, Dinas Perhubungan dan Kepolisian nampaknya masih kesulitan menertibkan mereka.




(sfn/din)

Hide Ads