Akhir Cerita Pengemudi Pajero Arogan Tabrak Avanza-Pamer Senjata di Tol Binjai

Pajero arogan seruduk Avanza — Oknum polisi pengemudi Pajero yang arogan telah meminta maaf atas perbuatannya. Foto: Screenshot X bacottetangga_

Jakarta -

Oknum polisi pengemudi Pajero Sport sempat bersikap arogan dengan menabrak Avanza. Namun kini sopir Pajero itu sudah meminta maaf dan sepakat berdamai.

Tingkah arogan yang ditunjukkan pengemudi Pajero Sport di gerbang tol Binjai menuai banyak sorotan. Terlebih pengemudi arogan itu diketahui merupakan oknum polisi Polda Sumut personel Satbrimob dengan inisial AKP HS. Lebih lagi, insiden itu dipicu permasalahan yang sepele. Ya, gegara pengemudi Pajero Sport tak sabaran!

Bagi yang belum tahu, insiden itu bermula saat pengemudi Avanza yang kehabisan saldo e-Toll di gerbang tol. Istri pengemudi Avanza kemudian keluar dari mobil untuk mengisi saldo. Di saat bersamaan, datanglah Pajero Sport berkelir hitam yang tak sabaran dan menabrak bagian belakang Avanza. Seketika pengemudi Avanza itu keluar dari mobilnya dan menyambangi pengendara Pajero. Keduanya kemudian terlibat cekcok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengemudi Pajero Sport itu kemudian meminta pengemudi Avanza berhenti di pintu keluar tol. Setelah berhenti, istri dari pengemudi Avanza tampak merekam momen saat dirinya menyambangi mobil Pajero. Di saat itu pula pengemudi Pajero disebut sempat memperlihatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) polisi dan memamerkan senjata api.

Tampak kedua belah pihak terlibat cekcok lagi. Pengemudi Avanza menyebut sopir Pajero itu melakukan aksi tabrak lari. Hingga akhirnya pengemudi Pajero memundurkan mobilnya dan kembali menabrak Avanza kemudian pergi begitu saja. Pengemudi Avanza kemudian melaporkan kejadian itu ke Bidpropam Polda Sumut.

Kedua belah pihak juga telah melakukan mediasi. Belakangan diketahui AKP HS dan pengemudi Avanza sudah sepakat damai. Keduanya juga sudah saling memaafkan. Momen damai antar keduanya itu diunggah akun Instagram Polda Sumut.

"Peristiwa kesalahpahaman yang mengakibatkan cek cok mulut antara pengendara Avanza dengan pengendara Pajero yang terjadi di gerbang tol Exit Binjai viral di media sosial. Kedua belah pihak telah dilakukan mediasi oleh Bid Propam Polda Sumut. Saat ini keduanya telah berdamai dan saling memaafkan, demikian keterangan dalam unggahan tersebut.

[Gambas:Instagram]

Dalam unggahan itu, disertakan juga video permintaan maaf dari AKP HS dan pengemudi Avanza berinisial SS. Berikut pernyataan lengkap dari keduanya.

"Saya mohon maaf kepada institusi Polri dan juga pak Simson Sinambela beserta ibu atas kejadian yang viral di TikTok atau di media sosial di gerbang Tol Binjai. Demikian yang bisa saya sampaikan, terima kasih," ujar AKP HS.

"Saya berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bidpropam Sumut yang dengan sangat baik menerima pelayanan masyarakat atas aduan kami. Dan kami di sini pun berterima kasih juga dengan Polda Sumut memediasi kami, bertemu dan kami pihak keluarga sudah memaafkan dengan sangat ikhlas. Kami juga meminta maaf mungkin jika ada kesalahan yang telah kami lakukan mungkin karena kesilapan kami juga kami memohon maaf yang sebesar-besarnya," tutur pengemudi Avanza.

Adapun aksi itu sebelumnya sempat banyak dikecam warganet karena tidak sepatutnya aparat kepolisian justru bertindak arogan terhadap warga. Dari insiden itu pula bisa dipetik pelajaran agar tak terulang. Pengemudi agar senantiasa bersabar dan mengalah terhadap pengendara lain. Kalau ada pengemudi yang kesulitan bukan justru ditabrak dan memicu keributan, sebaiknya dibantu.

Perlu diingat juga bagi aparat yang mengemudikan mobil, tidak perlu gagah-gagahan dengan memamerkan institusi apalagi sampai menunjukkan senjata. Padahal tidak ada gunanya saat berkendara memamerkan jabatan ataupun senjata saat berkendara untuk menunjukkan kuasa. Di zaman sekarang, mencari identitas pengemudi bisa dengan mudah dilakukan.

"Tidak ada gunanya mengaku ini-itu dengan jabatan tertentu karena jaman sekarang sudah terdokumentasi dengan baik dan dapat ditelusuri dengan mudah/cepat," ungkap Trainer & Program Development GDDC (Global Defensive Driving Consulting) Andry Berlianto.