Tentang Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di Halim yang Disamakan dengan Gibran

Tentang Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di Halim yang Disamakan dengan Gibran

Tim detikcom - detikOto
Minggu, 31 Mar 2024 15:08 WIB
Polisi melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan beruntun di GT Halim
Kecelakaan di Gerbang Tol Halim. Foto: (dok. TMC Polda Metro Jaya)
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyamakan Gibran Rakabuming Raka dengan sopir truk penyebab kecelakaan di Gerbang Tol Halim. Kata Hasto, Gibran dan sopir truk sama-sama belum cukup usia dalam menjalani masalah yang ada.

Hasto awalnya bicara supremasi hukum kini luntur karena pencalonan Gibran sebagai cawapres yang menentang batas usia capres-cawapres. Hasto menilai sikap kedewasaan yang belum tercapai dalam kasus tersebut. Dia lalu mengambil contoh seperti sopir truk yang mengalami kecelakaan di tol Halim, di mana berusia 17 tahun dan belum memiliki SIM.

"Kemarin beberapa waktu lalu ada kecelakaan seorang anak usia 17 tahun, sopir truk ternyata SIM dia tidak punya, kedewasaan di dalam menghadapi problematika di jalan raya belum terjadi, hanya gara-gara menyenggol satu mobil dia lari karena kedewasaannya belum tercapai. Lalu menabrak dan mengena mobil lainnya," ujarnya dikutip detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sebagai contoh di mana ketika orang hanya berorientasi pada hasil. Proses usia itu diabaikan maka ini juga berbahaya karena kedewasaan di dalam mengemban jabatan-jabatan tertentu, untuk sopir truk aja itu berbahaya," ujarnya.

"Apalagi kaitannya dengan mengelola suatu negara sebesar Indonesia dengan problematika yang sangat kompleks, masalah ekonomi, masalah sosial, persoalan geopolitik, persoalan kemiskinan, persoalan pendidikan, persoalan egoisme agama yang juga masih sering kali menjadi persoalan terkait mental spiritual kita," lanjut Hasto.

ADVERTISEMENT

Gibran merespons sindiran Hasto. Gibran menyampaikan terima kasih kepada Hasto.

"Ikut Pak Hasto lah. Terima kasih untuk masukannya," kata Gibran dikutip detikJateng.

Tentang Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di Halim

Belum lama ini, sopir truk menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim. Sopir truk tersebut dilaporkan baru berusia 18 tahun.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman menjabarkan pengemudi truk sudah lebih dulu menabrak dua kendaraan sebelum menghantam gerbang tol. Ditelusuri lebih lanjut, sopir truk itu berkendara tanpa dilengkapi Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Sangat disayangkan pengemudi truk masih umur 18 tahun dan tidak punya SIM, agar para pemilik truk harus concern terhadap para pengemudinya jangan sampai menyebabkan hilang jiwa di jalan raya," kata Latif.

Secara usia MI baru menginjak 18 tahun. Padahal untuk mengemudikan truk seperti yang dikendarai MI setidaknya membutuhkan SIM B I. Usia minimal pembuatan SIM B I adalah 20 tahun. Faktor usia ini sangat berpengaruh terhadap perilaku maupun kematangan berpikir pengendara di jalan.

"Mengemudi truk harus memiliki SIM B, gradenya lebih tinggi dari A. Hal ini dimaksudkan supaya si pengemudi memiliki jam terbang yang tinggi dan mental yang teruji," terang Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana kepada detikOto.

Sopir truk yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut mengaku siap bertanggung jawab terhadap deretan mobil menjadi korban aksi ugal-ugalannya. Diketahui ada tujuh kendaraan yang menjadi korban dari kecelakaan tersebut. Kondisinya pun cukup parah, ada yang ringsek di bagian belakang hingga kaca pecah, ada juga yang penyok di depan belakang. Sopir truk berinisial MI itu sesumbar siap membeli semua mobil-mobil yang ditabrak itu.

"Saya berani tanggung jawab saya beli semua mobil itu," ungkap MI.

Padahal dalam pengakuannya, dia menyebut tidak memegang uang. Bahkan untuk makan pun tidak ada, sampai harus membawa orang. Menurut MI, pemilik warung makan merasa tidak terima dan memutus tali gas di truk. Alhasil, truk jadi sulit dikendalikan dan memicu tabrakan. Pengakuan itu disampaikan MI ketika petugas polisi bertanya soal rem di truk.

"Ya berfungsi (rem), berfungsi tapi nyerempet mobil saya Pak. Pas keluar tol saya habis makan. Mau makan, saya kan nggak pegang uang jalan tapi yang punya warungnya itu nggak percaya Pak. Nah saya bawa orang, ngeyel orang itu, kabur kan, nah tali gasnya itu dicopotin sama dia," tambah MI lagi.

MI juga mengaku memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Sebelum menghantam gerbang tol, sopir truk tersebut sudah lebih dulu menabrak Brio dan Xpander Cross dari belakang. Sopir kemudian tancap gas dan berakhir menyeruduk beberapa kendaraan yang tengah antre. Kata MI aksi itu dilakukan karena dirinya merasa jengkel tanpa menyebutkan penyebab kekesalannya tersebut.




(rgr/mhg)

Hide Ads