Perusahaan Listrik Negara (PLN) menepis tudingan pengendara motor listrik SMEV, Riza Adriana yang mengaku tak boleh mengisi daya di PLN UP3 Malang, Jawa Timur. Mereka mengklaim hanya mengarahkan Riza dan rombongannya ke fasilitas PLN lain yang punya SPLU.
Anas Febrian selaku Manager Humas PLN Jawa Timur mengatakan, pihaknya sejak awal tak pernah melakukan pelarangan. Sebab, di lokasi tersebut, fasilitas SPLU atau pengisian daya untuk motor listrik memang belum tersedia.
"Singkatnya bukan nggak boleh ya, fasilitas SPLU-nya memang belum tersedia. Sehingga diarahkan petugas ke fasilitas SPLU terdekat," ujar Anas saat dihubungi detikOto, dikutip Senin (18/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat ini, kata Anas, PLN UP3 Malang hanya punya satu pom pengisian daya dan itu hanya dikhususkan untuk mobil listrik. Sementara fasilitas untuk motor listrik berupa SPLU memang belum tersedia.
"Total di Malang terdapat 8 lokasi SPLU dan yang terdekat dari kantor PLN UP3 Malang adalah SPLU Rampal. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari kantor PLN UP3 Malang," ungkapnya.
SPLU yang saat ini terpasang di wilayah Jawa Timur sudah ada 448 unit. Sementara SPKLU baru ada 33 dan SPBKLU tiga. Dia janji, demi memudahkan pemilik kendaraan listrik, pihaknya akan terus menambah fasilitas tersebut.
"PLN berkomitmen akan terus meningkatkan jumlah SPKLU, SPLU dan SPBKLU untuk memenuhi kebutuhan isi ulang pengguna kendaraan listrik yang meningkat," tegasnya.
Sebelumnya, curhatan yang dibagikan Riza Adriana viral di media sosial. Dia yang touring dari Jakarta ke Bali bersama teman-temannya kehabisan daya dan memutuskan melipir ke PLN UP3 Malang. Namun, menurutnya, petugas setempat melarang dan meminta rombongan pindah ke SPLU Rampal.
Padahal, ketika itu, baterai motor listrik yang mereka kendarai sudah benar-benar habis. Sementara mengisi daya roda dua diklaim mudah karena tinggal menghubungkan charger ke stop kontak saja.
Kronologi Kasus Pemotor Listrik-PLN
Penasaran dengan kronologinya, detikOto langsung menghubungi Riza Ardiana melalui sambungan telepon. Dia memastikan, apa yang dibagikan di media sosial memang benar. Dia dan rombongan yang berjumlah empat orang mendapat sambutan kurang ramah dari petugas setempat.
"Baterai kita ketika itu sudah habis. Ketika masuk, kita ketemu satpam. Dia kemudian mengenalkan kami ke Pak Kukuh, dia penanggung jawab di SPKLU sini. Saya menghampiri dia dengan sopan, saya bilang lagi touring dan kehabisan baterai. Terus langsung dijawab nggak bisa kalau di sini," cerita Riza kepada detikOto.
![]() |
Kata Riza, ketika itu baterai motor dia dan rombongannya benar-benar sudah kritis. Dia sempat memohon ke petugas tersebut untuk bisa membantunya. Sebab, mengecas motor listrik sama seperti ponsel, yakni bisa di mana saja.
"Pak Kukuh kemudian pergi meninggalkan kami. Kami bawa (portable charger) sendiri dari rumah. Itu bisa pakai listrik biasa, nggak aneh-aneh," kata dia.
Riza mengatakan, sebelumnya dia dan rombongan sempat melakukan pengisian daya di SPKLU Wates, Jawa Tengah. Pihaknya mengaku mendapat pelayanan yang baik. Namun, hal yang sama tak didapat saat berada di PLN UP3 Malang.
Setelah mendapat penolakan, Riza dan teman-teman akhirnya pergi ke hotel terdekat untuk istirahat sambil mengisi daya motor. Mereka tak menuju Rumpal seperti yang disarankan petugas.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!