Rayu Tesla Bangun Pabrik Mobil Listrik di Negaranya, Thailand Punya Modal Apa?

Rayu Tesla Bangun Pabrik Mobil Listrik di Negaranya, Thailand Punya Modal Apa?

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 25 Sep 2023 19:38 WIB
CEO Tesla Elon Musk melanggar aturan lockdown dengan membuka kembali pabrik Tesla di Fremont, California, AS. Area parkir pabrik Tesla yang penuh dengan mobil baru.
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: AP Photo/Ben Margot
Jakarta -

Thailand mengklaim Tesla sedang mempertimbangkan membangun pabrik mobil listrik di negaranya. Menurut sebuah laporan, Thailand memiliki modal kuat untuk dijadikan sebagai basis produksi mobil listrik Tesla di Asia Tenggara.

Kabar Tesla ingin membangun pabrik mobil listrik di Thailand diungkap langsung oleh Perdana Menteri Srettha Thavisin. Menurut Srettha, perusahaan-perusahaan teknologi ternama Amerika Serikat seperti Tesla, Microsoft, dan Google akan menanamkan investasi senilai USD 5 miliar (Rp 76 triliun) di negeri Gajah Putih.

"Tesla akan mempertimbangkan (membangun) fasilitas manufaktur kendaraan listrik, (sementara) Microsoft dan Google mempertimbangkan (membuat) data center (pusat data)," ungkap Shretta dikutip dari Bangkok Post, Senin (25/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thailand dikatakan memiliki nilai tawar yang kuat karena berstatus sebagai produsen mobil terbesar keempat di Asia. Thailand bisa memproduksi mobil sekitar 1,5 juta hingga 2 juta unit setiap tahunnya, di mana setengah dari jumlah tersebut diekspor ke berbagai negara.

Selain itu, Thailand juga memberikan berbagai insentif kepada produsen mobil listrik dan baterai yang membangun industrinya di Thailand. Selain itu, juga ada potongan pajak buat konsumen yang beli mobil listrik.

ADVERTISEMENT

Sekadar informasi, pemerintah Thailand memberikan subsidi sebesar 18.000-150.000 baht per unit kendaraan listrik atau setara dengan Rp 7,69 jutaan sampai Rp 64 jutaan.

Dalam skema itu, subsidi 70.000 baht (Rp 29 jutaan) akan diberikan pada mobil listrik penumpang dengan harga di bawah 2 juta baht (Rp 854 juta) dengan kapasitas baterai 10-30 kWh. Kemudian subsidi 150.000 baht (Rp 64 jutaan) diberikan untuk mobil listrik berkapasitas baterai lebih dari 30 kWh baik dirakit dalam negeri (CKD) maupun impor utuh (CBU).

Asia Tenggara memang menjadi pasar yang seksi bagi para produsen mobil listrik, tak terkecuali Tesla. Sebelumnya Tesla sudah berinvestasi di Malaysia dengan membuat kantor pusat dan pusat layanan, mengimpor kendaraan, membuat jaringan stasiun pengecasan supercharger, hingga membangun pusat experience untuk para pelanggan.




(lua/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads