Truk Fuso Punya Pendingin, Bikin Barang Tetap Segar Selama Pengiriman

Foto: Luthfi Anshori/detikOto. Truk Mitsubishi Fuso Canter Cold Chain.

Jakarta -

Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) resmi menyerahkan satu unit truk berpendingin ke Pos Logistik Indonesia. Truk ini membuat proses pengiriman bahan makanan seperti ayam dan telur tetap terjaga kualitasnya selama proses ekspedisi.

"Jadi kualitas itu penting karena makanan yang diangkut harus tetap fresh (segar) sampai titik bagi. Itu memerlukan angkutan yang andal dan bisa menjamin, karena memang barangnya sensitif. Manajemen kontrol yang mulai diangkut sampai unloading tetap prima," kata Sales and Marketing Director KTB Duljatmono.

Dengan konsep Full Support Solution, unit Fuso Canter Cold Chain dilengkapi karoseri box bermesin pendingin berkualitas tinggi, serta sistem Runner telematik, solusi khusus untuk memastikan dan menjaga kualitas dan kesegaran komoditas, makanan dan minuman selama pengangkutan dengan truk, bahkan saat di bawah teriknya sinar matahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, satu unit demo truk Fuso Canter Cold Chain ini digunakan Pos Logistik Indonesia untuk mendistribusikan bahan makanan dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Adapun bahan bakanan yang dikirim adalah karkas (bagian tubuh ayam setelah dilakukan penyembelihan secara halal) dan telur.

"Pos Logistik itu adalah bagian dari Pos Indonesia sebagai solusi pengangkutan yang lebih gradual. Khusus stunting, kita mendapat kepercayaan pemerintah untuk melakukan distribusinya. Ini yang pertama programnya," bilang Direktur Utama Pos Logistik Indonesia (Poslog) Ardian Cholid.

"Kita sudah dua kali event, pertama 7 provinsi besaran hampir 1,4 juta keluarga penerima manfaat. Diberikan satu ayam utuh, karkas, dan juga sepuluh butir telur. Ini dalam pengentasan stunting yang dibutuhkan adalah pengendalian gizi. Jadi ini proyek target buat keluarga keluarga yang harus memperbaiki gizi," tambah dia.

"Kita program ini dari supplier. Kita harus pick up barangnya kita kemudian menuju titik bagi dengan menggunakan kantor pos, karena tidak boleh salah memberikan. Kalau kantor pos ada beberapa ketentuan. Itu flow prosesnya ini yang benar-benar di tengahkan adalah selain gizi, tapi makanan yang benar-benar bisa dikonsumsi dalam keadaan segar," beber Adrian.

"Kenapa Fuso? Karena kita bicara mengangkut makanan yang harus segar. Kita bayangkan kalau kita angkut dengan kendaraan yang tidak standar dan fresh maka akan timbul masalah baru. Fuso punya 200 outlet, punya workshop mobile lebih dari 100. Yang penting pelayanan aftersales-nya excellence," tukas Ardian.