Maling Motor Butuh 5 Detik, Polisi Minta Produsen Benahi Fitur Keamanan

Polisi mengungkap fakta baru soal fenomena pencurian sepeda motor (curanmor) yang terjadi di Indonesia. Menurut polisi, pelaku hanya butuh kurang dari lima detik untuk melancarkan aksinya.

Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan, kemampuan maling motor di Indonesia terus 'meningkat' dari hari ke hari. Sementara fitur keamanan di kendaraan, menurutnya, belum ada peningkatan signifikan.

"Saat ini waktu yang dibutuhkan para penjahat untuk mencuri sepeda motor di bawah lima detik. Fitur keamanan motor dengan tutup lubang kunci menjadi tidak berguna karena sangat mudah dibuka dengan bantuan alat berupa magnet yang dijual bebas," ujar Kompol Putra melalui keterangan resminya, dikutip Rabu (2/8).

Putra kemudian mengurai model motor yang kerap menjadi incaran maling, seperti Honda BeAT, Honda Vario, Honda Scoopy, Yamaha Mio, dan Yamaha NMax.

"Mengapa motor jenis ini? Selain karena jenis kendaraan ini banyak digunakan masyarakat, hal ini disebabkan karena jenis kendaraan itulah yang fitur keamanan atau security system kendaraannya paling lemah," tuturnya.

"Maka pencegahan kejahatan curanmor harus dilakukan dari hulu ke hilir. Kejahatan terjadi tidak hanya karena ada niat dari pelaku tapi karena ada kesempatan dan situasi kondisi lingkungan yang mendukung," tambahnya.

Menurut dia, hilirnya ada pada pemilik kendaraan. Sementara hulunya pabrikan sepeda motor. Putra mengingatkan, pemilik harus sadar bahwa kendaraannya tak lepas dari ancaman pencurian. Mereka juga harus paham, sistem keamanan motor tak sepenuhnya bisa mencegah maling.

Itulah mengapa, pastikan motor diparkir di tempat yang benar-benar aman. Selain itu, kata dia, bisa juga dipasangkan fitur keamanan eksternal seperti GPS dan lainnya.

"Hulunya adalah pabrikan sepeda motor. Mereka wajib memperbaiki fitur keamanan sepeda motor yang mereka produksi dan jual ke masyarakat," ungkapnya.

"Setiap kelemahan sistem yang ditemukan penjahat pada sepeda motor yang diproduksi, maka mereka harus melakukan perbaikan secara terus menerus atau menjadi sebuah siklus perbaikan," kata dia menambahkan.