Sejak beberapa pekan terakhir, Nikuba temuan Aryanto Misel kembali menjadi pembicaraan publik. Hal tersebut bermula setelah muncul klaim soal ketertarikan perusahaan luar negeri mengadopsi alat tersebut. Lantas, apakah Nikuba layak disebut inovasi?
Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Haznan Abimanyu mengaku belum bisa memastikan, apakah Nikuba termasuk inovasi atau bukan. Sebab, pihaknya belum melihat langsung teknologinya.
"Mohon maaf, saya belum bisa menilai karena belum lihat teknologinya. Dan kami sudah menawarkan untuk diuji di lab kami sehingga kami tahu teknologi apa yang dipakai. Apakah ada pembaruan dengan teknologi yang sudah ada?" ujar Haznan Abimanyu di kantor BRIN, Jakarta, Jumat (14/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Haznan menjelaskan, teknologi yang serupa Nikuba sebenarnya sudah pernah ada. Misalnya, hasil temuan pria bernama Joko Santoso yang bisa mengubah H2O menjadi HHO.
"Dia (Joko) menggunakan air, tapi dia ubah air menjadi HHO, sehingga hidrogen bisa digunakan untuk bahan bakar di kendaraan. Tapi dia juga tidak mengklaim bahwa air itu sebagai bahan bakar. Dia cuma mengklaim ini sebagai penghemat," ungkapnya.
Lebih jauh, Haznan menjelaskan, hasil temuan baru bisa dikatakan inovasi seandainya mengandung unsur kebaruan. Sementara hingga sekarang, pihaknya belum melihat langsung teknologi Nikuba.
![]() |
BRIN sebenarnya sempat menghubungi Misel untuk menguji dan meminta penjelasan soal Nikuba. Namun, permintaan tersebut tak kunjung dipenuhi Misel.
"Kami belum pernah melihat secara langsung teknologi apa yang digunakan Nikuba ini oleh Pak Misel ini di Nikuba dan Pak Misel pun tak mau membuka hal itu. Wallahualam, kalau saya belum pernah melihat," kata Haznan.
Sebelumnya, BRIN menyatakan pihaknya mendukung temuan masyarakat, termasuk Nikuba. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Aryanto Misel membuat alat bernama Nikuba. Alat buatannya itu ramai mendapat sorotan publik sejak 2022 silam.
Perkembangan selanjutnya pada 2023, Aryanto Misel berangkat ke Italia. Pihak TNI mengklaim, Aryanto diundang pihak penyedia energi Ferrari dan Lamborghini.
(sfn/lth)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat