Nikuba Diklaim Bisa 'Sulap' Air Jadi Bahan Bakar, BRIN Bilang Begini

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 14 Jul 2023 16:01 WIB
Nikuba Foto: Ony Syahroni
Jakarta -

Badan Riset dan Inovasi Nasional angkat suara terkait hadirnya alat konversi air menjadi bahan bakar Nikuba. Alat buatan Aryanto Misel, warga Cirebon itu belum diuji secara ilmiah oleh BRIN.

"Pada prinsipnya, BRIN sangat mendukung inovasi yang dihasilkan masyarakat luas. Namanya inovasi bukan hak eksklusifnya para periset," kata Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah-BRIN, Dadan Nugraha, dalam jumpa pers di gedung Bj Habibie, Jl MH Thamirn, Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Dia mengatakan BRIN sudah melakukan kunjungan ke kediaman Aryanto Misel di Cirebon tahun lalu. Namun belum menguji langsung bagaimana cara kerja Nikuba, termasuk apakah Nikuba ini masih menggunakan BBM atau murni dari air.

"Kalau saya datang ke sana memang niatnya tidak masuk ke hal teknis dulu tapi mencoba membuka komunikasi dan menawarkan tadi, jadi belum masuk ke hal teknis belum masuk apalagi ke pengujian apalagi sampai menyimpulkan apakah itu murni energi air menjadi listrik atau tetap ada bantuan BBM, kami belum bisa menjawab itu, seperti yang disampaikan pak Haznan, BRIN belum melakukan proses pengujian," ujar Dadan.

Nikuba sempat ramai mendapat sorotan publik sejak 2022. Perkembangan selanjutnya pada 2023, Aryanto Misel berangkat ke Italia. Pihak TNI menyebut Aryanto diundang pihak penyedia energi Ferrari dan Lamborghini.

Sebelumnya keberadaan Nikuba memang menuai pro dan kontra. Beberapa ahli menganggap Nikuba bukanlah teknologi baru. Di samping itu, Nikuba tidak benar-benar bisa menggantikan BBM untuk bahan bakar kendaraan. Meski bisa menggunakan air, namun tetap dibutuhkan bahan bakar agar kendaraan bisa berjalan.

"Itu (teknologi) sudah lama banget. Coba lihat saja di (situs jual beli) Tokopedia, tulis 'Joko Energy', keluar semua alatnya itu. Jadi yang ngembangin udah banyak. Termasuk (tutorialnya) di Youtube, juga udah banyak banget," kata Ahli Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri.

Yus menjelaskan untuk bisa menggunakan air sebagai bahan bakar pengganti tidak hanya dibutuhkan aki, tapi tetap membutuhkan bensin. Jika memakai air saja untuk proses ini, hal itu tidak akan cukup.

"Lama-lama aki bisa tekor karena secara keseimbangan energi tidak cukup. Lebih besar untuk memproduksi daripada yang berguna. Jadi tak hanya butuh aki, tapi juga tetap butuh bensin," jelasnya.

Nikuba diketahui sudah dipasang di 31 unit kendaraan dinas milik TNI. 30 unit dipasang di kendaraan dinas milik TNI dari Kodam III/Siliwangi, sementara satu unit lagi dipasang di kendaraan dinas milik anggota TNI dari Koramil Lemahabang, Serda Muhammad Sutami.

Aryanto Misel mengatakan Nikuba buatannya memiliki fungsi memisahkan antara Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) yang terkandung dalam Air (H2O) melalui proses elektrolisis.

Hidrogen yang telah dihasilkan kemudian dialirkan ke ruang pembakaran kendaraan bermotor sebagai bahan bakar. Sementara Oksigennya akan kembali dielektrolisis menjadi Hidrogen dan dialirkan lagi ke ruang pembakaran kendaraan bermotor.

Hanya saja, kata Aryanto, Air yang bisa dikonversi menjadi Hidrogen untuk bahan bakar kendaraan bermotor melalui alat Nikuba adalah air yang sudah tidak memiliki kandungan logam berat.



Simak Video "Video Peneliti BRIN Temukan Spesies Baru, Kadal Buta dari Pulau Buton"

(riar/dry)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork