Selain siang hari, transportasi bus, baik bus pariwisata maupun bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) juga beroperasi pada malam hari. Mengemudi di malam hari tantangannya tentu lebih besar, terutama rasa kantuk yang kerap menghinggap. Tapi ternyata ada lho driver bus yang lebih senang mengemudi di malam hari. Apa alasannya?
Dijelaskan driver bus pariwisata Bee Buz, Dedy, dia lebih senang nyetir di malam hari. Sebab cuacanya tidak panas, jalanan sepi, pun bisa lebih berkonsentrasi, tidak terdistraksi objek-objek lain.
"Sering (nyetir malam), malah saya lebih senang kalau bawa bus malam, karena sudah terbiasa. Alasannya malam itu lebih adem (cuacanya), kita juga fokusnya di depan saja, sama penerangan di depan," bilang Dedy kepada wartawan di Pejagan, Brebes, (5/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana jika driver bus mengalami kantuk? Menurut Dedy, tidak ada obat yang ampuh mengatasi kantuk selain tidur. Maka itu, ketika rasa kantuk menyerang, dia akan langsung meminta kepada temannya untuk bergantian mengemudi.
"Nggak ada rahasia mengatasi ngantuk. Kalau ngantuk ya tidur. Gantian (nyetir) sama teman. Kalaupun dia lagi tidur, kita bangunin untuk minta gantian. Karena ngantuk kan nggak ada obatnya, jangan dipaksain," sambung Dedy.
Dedy mengatakan, setiap pengemudi mendapatkan jatah nyetir sebanyak 4 jam. Artinya, setelah 4 jam pengemudi akan bergantian dengan rekannya. Biasanya untuk trayek jauh, seperti dari Jakarta ke Jawa Tengah atau ke Yogyakarta, perusahaan akan menggunakan dua driver di setiap bus.
"Durasi nyetir per sopir paling empat jam, lalu gantian. Kadang-kadang kalau dirasa nanggung ya dibablasin, tapi minimal harus empat jam," tukas Dedy yang pernah bekerja di bus AKAP dan bus pariwisata.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!