Industri karoseri bodi bus di Indonesia semakin beragam dengan banyaknya pilihan model bodi bus dan pilihan merek karoseri. Bodi bus buatan Indonesia juga sudah tembus pasar ekspor. Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan, berharap bus buatan Indonesia bisa tembus pasar Arab Saudi untuk melayani jamaah haji Indonesia di sana.
"Saya masih ada satu cita-cita yang belum tercapai, saya ingin suatu hari nanti bangsa kita yang sedang haji atau umroh (di Arab Saudi) itu naik produk New Armada, produk Laksana, produk Adiputro, produk Tentrem di Mekkah. Saya sebenarnya tidak ada kepentingan, namun karena saya berada di industri ini, besar harapan saya itu terjadi," kata Sani di Jakarta, belum lama ini.
Sejauh ini transportasi bus untuk melayani jamaah haji di Arab Saudi masih didominasi bus-bus buatan China. Seharusnya bus-bus buatan Indonesia juga bisa berekspansi di sana karena jumlah jamaah haji asal Indonesia yang berangkat ke Mekkah bisa mencapai ratusan ribu orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sani yakin bus-bus buatan Indonesia bisa bersaing dengan produk-produk asal China. Secara kualitas, bus-bus buatan Indonesia memiliki kualitas lebih baik. Tapi memang jika bicara soal kuantitas atau kemampuan produksi, China mampu memproduksi bus dalam jumlah yang banyak.
"Kalau kita bicara China, mereka menang di kuantitas, maka mereka bisa besar. Nah, kalau industri karoseri ini terangkat ke dunia, maka otomatis industri transportasinya juga terlihat," sambung Sani.
Saat ini Indonesia baru mampu mengirim bus ke beberapa negara, seperti Bangladesh, Srilanka, Laos, dan Afrika Selatan. Memang volume ekspornya belum terlalu besar-besar amat. Arab Saudi menjadi pasar yang sangat layak dijajaki untuk ekspor karena potensinya yang sangat besar.
"Kira-kira setiap tahun, kita itu ada 200 ribu orang naik haji. Dengan jumlah segitu, kalau satu bus isinya 40 berarti butuh sekitar 5 ribu bus. Dan bus itu di Arab Saudi setiap dua tahun sekali bus itu pasti dibuang karena dirasa sudah cukup umur. Jadi memang sangat luar biasa pangsa pasarnya," bilang Ketua Umum Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) Sommy Lumadjeng.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Segini Beda Penjualan Toyota Alphard vs Denza D9, Beda Jauh
Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim