Hingga sekarang, helm Shoei masih menjadi dambaan banyak pengguna motor di Indonesia. Sebab, pengaman kepala premium tersebut punya desain memikat dan sistem keamanan canggih. Itulah mengapa, tak sedikit orang yang ingin memilikinya. Apalagi, helm ini juga digunakan oleh pebalap MotoGP Marc Marquez.
Ketenaran nama Shoei membuat sejumlah oknum tak bertanggung jawab bikin versi kloningannya. Bahkan, saat ini, helm Shoei palsu banyak beredar di marketplace dan toko-toko pinggir jalan dengan harga miring.
Pembelinya sendiri terbagi menjadi dua golongan; pertama, mereka yang ingin membeli Shoei asli tapi tak punya dana, kedua mereka yang benar-benar tak paham cara membedakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Manager PT Prakarsa Bangun Sarana (PBS) selaku distributor resmi Shoei di Indonesia, Boy Septa menjelaskan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengenali helm Shoei palsu. Pertama, kata dia, perhatikan nomor seri di kotaknya.
"Paling gampang lihat serial number di boksnya, kalau yang asli itu terdaftar. Kalau yang palsu dia serial number-nya nggak terdaftar. Jadi, nggak bisa ditelusuri," ujar Boy Septa saat ditanya detikOto di Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Boy menjelaskan, pada kotak helm, terdapat barcode yang bisa dipindai menggunakan ponsel pintar. Jika itu palsu, kata Boy, maka proses pemindaian tersebut tak akan berhasil.
"Kita juga ada barcode di kotak. Kalau palsu, barcode-nya nggak unique, nggak bisa di-scan. Itu isinya informasi internal yang membuktikan keaslian produk," tuturnya.
![]() |
Saat ditanya perbedaan material helm, Boy tak bisa mengurainya lebih jauh. Sebab, hingga sekarang, dia mengaku belum pernah memegang langsung Shoei palsu. Namun, kata dia, keduanya pasti berbeda secara signifikan.
"Jadi balik lagi ke fungsinya, mau mengutamakan safety (keamanan) atau untuk sekadar fashion dan gaya-gayaan saja," kata dia.
Pada akhirnya, Boy menyarankan untuk membeli helm di toko rekanan resmi Shoei di Indonesia. Toko-toko tersebut telah tersebar di sejumlah wilayah, seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali