Asosiasi Heran Ada Eks Kepala Daerah Kritik Subsidi Kendaraan Listrik

Asosiasi Heran Ada Eks Kepala Daerah Kritik Subsidi Kendaraan Listrik

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Jumat, 12 Mei 2023 06:47 WIB
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Shell Recharge hadir di Mal Pacific Place Jakarta. Hadirnya SPKLU ini merespons bertambahnya pengguna mobil listrik.
Kata asosiasi soal Anies Baswedan yang kritik subsidi kendaraan listrik. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) heran ada eks kepala daerah seperti Anies Baswedan yang mengkritik subsidi kendaraan listrik. Sebab, menurut mereka, negara lain di Asia Tenggara telah memulainya lebih dulu.

Juru Bicara Aismoli, Peter Kho mengatakan, polusi udara di Indonesia merupakan salah satu yang terburuk di dunia. Jika masyarakat tetap menggunakan mobil-motor bensin, maka kondisinya tak akan membaik.

Menurutnya, pembangkit listrik di Indonesia memang masih menggunakan batu bara atau tak sepenuhnya ramah lingkungan. Namun, jika diadu dengan kendaraan bensin, motor-mobil listrik tetap lebih 'hijau'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tren kendaraan listrik itu nggak bisa mundur, kita kan dikunci sama aturan di luar negeri juga. Kita juga polusinya tinggi, bahkan banyak kota-kota di Indonesia yang nggak layak dihuni. Gimana cara perbaiki ini kalau kendaraan listrik malah dihindari?" ujar Peter Kho saat menjawab pertanyaan detikOto di Jakarta Timur, Rabu (11/5).

"Menurut kita ini bukan opsi atau pilihan lagi, itu sudah wajib dan harus begitu. Justru yang nggak pro kendaraan listrik itu membahayakan Indonesia," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Anies BaswedanAnies Baswedan Foto: Atta Kharisma/detikcom

Dia heran, bagaimana mungkin ada tokoh publik yang pernah menjabat kepala daerah justru mengkritik subsidi kendaraan listrik. Padahal, semestinya, mereka mendukung langkah pemerintah tersebut.

"Jadi kalau lempar kritik tanpa solusi, ya susah juga," tegasnya.

Menurut dia, negara sudah rugi banyak akibat penggunaan berlebih bahan bakar fosil. Dia menganggap, dana yang dihabiskan untuk subsidi BBM bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan rumah sakit.

Itulah mengapa, dia menilai, pernyataan Anies sungguh berbahaya. Sebab, subsidi kendaraan listrik erat kaitannya dengan masa depan.

"(Pernyataan Anies soal subsidi) sebenarnya membahayakan masa depan Indonesia. Kita sudah rugi berapa triliun (dari kendaraan bensin), kalau dia terusin begitu, gimana masa depan kita?" ungkapnya.

"Kalau negara lain ngasih bantuan, terus kita nggak, ya ujung-ujungnya kita nggak kompetitif. Efeknya bisa ke mana-mana," sambungnya.

Anies Baswedan Kritik Subsidi Kendaraan Listrik

Proses produksi motor listrik Charged Indonesia di Cikupa, Tangerang, Banten.Anies Baswedan kritik subsidi kendaraan listrik. Foto: Dok. Charged Indonesia

Sebelumnya, Anies Baswedan secara terbuka mengkritik pemberian subsidi mobil listrik yang digagas pemerintah pusat. Menurut dia, kebijakan tersebut tak menuntaskan masalah polusi udara dan hanya akan menambah macet jalan raya.

"Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," terang Anies.

Anies menjelaskan, emisi karbon yang dihasilkan mobil listrik sebenarnya lebih tinggi dari bus berbahan bakar minyak. Hitung-hitungan tersebut merupakan hasil akumulasi dari jumlah penumpang yang bisa diangkut kendaraan.

"Kenapa itu bisa terjadi? Karena bis memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit," tegasnya.

"Pengalaman kami di Jakarta, kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya. Dia justru akan menambah jumlah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan," kata Anies menambahkan.




(sfn/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads