Perekonomian Indonesia yang terus tumbuh ikut mendongkrak berbagai industri termasuk perusahaan e-Commerce yang mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya daya beli masyarakat. Hal ini juga ikut berdampak positif untuk industri jasa transportasi logistik dan pengiriman di Indonesia.
Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) memprediksi transaksi bisnis e-commerce pada tahun 2023 bakal mencapai Rp 700 triliun. Sedangkan Bank Indonesia memprediksi transaksi e-commerce tahun 2023 ini akan tumbuh 12 persen.
Sedangkan daya beli masyarakat untuk konsumsi rumah tangga juga terus bertumbuh. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga Indonesia tumbuh 4,93% pada 2022. Pertumbuhan itu lebih tinggi 2,91% dibandingkan 2021 yang sebesar 2,02%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi itu juga membuat performa PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) terus melonjak. Kinerja cerah itu mendorong perusahaan yang bergerak di bidang transportasi barang umum ini resmi melantai di bursa pada medio Maret 2023 lalu.
Selama beberapa tahun ini, armada transportasi GTRA dipercaya untuk melayani sejumlah perusahaan besar produsen consumer goods, seperti Mayora, Wings, Kapal Api, dan sebagainya.
Saat pandemi, Graha Trans mendapat berkah dengan meningkatnya e-commerce. Berkah berlanjut hingga pandemi mereda saat ini. Pada 2017, perusahaan hanya memiliki sekitar 200 unit kendaraan, kini jumlahnya sudah lebih dari 1.000 unit. Bahkan, akhir tahun lalu, Graha Trans menambah 295 unit truk untuk menjawab tingginya permintaan angkutan logistik.
![]() |
Penambahan armada juga berlanjut tahun ini. Setelah listing di BEI, Graha Trans akan menambah sekitar 170 unit truk. "Kami yakin ada pertumbuhan omzet untuk tahun ini sebesar 40 persen. Pertumbuhan itu berdasarkan akumulasi dari penambahan armada di akhir tahun lalu, dan penambahan di tahun ini," ujar Direktur Utama Graha Trans Ronny Senjaya, dalam siaran resminya.
Tahun ini, Graha Trans akan memperkuat layanan khusus di Jawa Timur yang melingkupi wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, dan Lamongan. Potensi wilayah-wilayah itu sangat besar dan menarik untuk digarap.
Penguatan wilayah operasi itu membutuhkan armada yang banyak. Menurut Ronny, pihaknya tetap akan memilih kendaraan yang unggul. Salah satunya, Isuzu. Dijelaskan, hampir 50 persen dari total armadanya adalah merek Isuzu. Pihaknya memilih Isuzu karena jaringan bengkel yang luas dan ketersediaan suku cadang yang maksimal. Ia tidak khawatir jika armada bermasalah saat di lapangan, karena bisa tertangani dengan cepat oleh Isuzu.
Sementara itu, General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengatakan, pihaknya memang memberikan layanan purna jual yang prima untuk pelanggan. Menurut Attias, pelanggan Isuzu mayoritas adalah pelaku usaha yang membutuhkan layanan prima agar armada operasionalnya tidak terganggu.
Komitmen memberikan pelayanan maksimal itulah yang membuat Isuzu bisa bertahan dan terus menjadi pilihan utama konsumen. Hal itu juga yang membuat penjualan Isuzu terus meningkat.
(lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?