Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau kepada para anggota Patwal (Patroli dan Pengawalan) supaya lebih selektif dan tertib dalam pengawalan. Sigit menyoroti aksi pengawalan anggotanya terhadap konvoi moge (motor gede), mobil mewah, maupun pesepeda, yang memicu protes dari masyarakat.
"Terkait dengan pengawalan, saya kira ini sudah diatur oleh Peraturan Kakorlantas, sehingga tentunya ini tinggal kita laksanakan. Namun di sisi lain terkait dengan pengawalan kegiatan masyarakat ini yang sering banyak mendapatkan protes," kata Sigit dikutip Rabu (22/3/2023).
"(Seperti berita) heboh rombongan moge dikawal masuk tol, keluhan sopir truk lihat konvoi mobil mewah yang dikawal, viral sepeda dikawal polisi ambil jalur kanan. Jadi hal-hal ini kemudian menjadi perhatian publik. Tolong yang begini-begini rekan-rekan lebih selektif," sambung Sigit sembari memberi contoh-contoh keluhan masyarakat.
Lanjut Sigit menambahkan, apabila kebutuhannya tak terlalu mendesak, maka anggota Patwal harus mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku. "Saatnya lampu merah berhenti. Lampu hijau baru jalan. Jadi kita kawal itu untuk ketertiban rombongan. Bukan kemudian memberikan dia prioritas-prioritas boleh melanggar," tambah Sigit yang berbicara langsung dihadapan anggota Polri.
Sigit mengatakan, anggota Patwal boleh saja mengenyampingkan peraturan lalu lintas jika yang dikawal adalah kendaraan-kendaraan yang benar-benar membutuhkan, contoh mobil ambulans yang sedang membawa pasien gawat darurat.
"Kecuali ini adalah pengawalan terkait dengan memang yang harus kita prioritaskan. Mobil ambulans, yang harus segera berangkat karena keselamatan masyarakat yang ada di dalam mobil ambulans dan sebagainya," kata dia.
"Kita mulai ajarkan untuk hal-hal yang tertib, sehingga ini kemudian tidak menimbulkan kecemburuan dan akhirnya masyarakat keberatan. Karena memang hal-hal seperti ini kemudian dirasakan sangat mengganggu di masyarakat. Tolong yang seperti ini rekan-rekan lebih selektif, memahami, apalagi pada saat situasi macet sehingga kemudian semua pengguna jalan betul-betul merasakan bahwa ada norma-norma yang harus kita jaga. Kemudian juga penggunaan sirine, penggunaan strobo, tolong kita juga melihat sensitivitas pada saat jalan sedang padat, masyarakat juga sedang padat-padatnya. Suara itu juga menjadi masalah, sirine yang terlalu melengking dan model suaranya yang bising itu juga mengganggu. Jadi mungkin gunakan suara yang lebih pas lah, misal dim kah, suara-suara yang membuat masyarakat kemudian di satu sisi oke nih ada kegiatan pengawalan, namun tidak terlalu mengusik. Hal-hal seperti ini harus dilatih karena ini bicara sense of crisis," tegas Sigit.
View this post on Instagram
Simak Video "Video: Momen Kapolri Pantau Arus Mudik Lebaran dari Helikopter"
(lua/riar)