Bus Laksana yang Diekspor ke Laos: Pakai Setir Kiri, Tak Punya Pintu Belakang

Laksana ekspor 4 unit bus ke Laos — Bus Laksana diekspor ke Laos. (Foto: Dok. Laksana)

Jakarta -

Karoseri Laksana menambah negara tujuan ekspor mereka. Setelah mengapalkan bus-bus buatan mereka ke negara Fiji, Timor Leste, dan Bangladesh, kini karoseri bus asal Ungaran, Jawa Tengah tersebut mengekspor bus ke Laos. Keempat bus Laksana yang diekspor ke Laos ini menggunakan setir kiri dan tidak memiliki pintu belakang.

"Negara Laos adalah negara prospective country, yang merupakan pasar Asia Tenggara yang potensial, dikarenakan sejalan perkembangan infrastruktur di Laos. Diharapkan bus Legacy SR3 ini dapat jadi moda transportasi yang diandalkan di sana," kata Direktur Teknik Laksana, Stefan Arman, dalam keterangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laksana ekspor 4 unit bus ke Laos Foto: Dok. Laksana

Dari segi eksterior, bus-bus Laksana yang diekspor ke Laos tersebut memiliki tampilan yang sederhana, hanya menggunakan kombinasi warna cat putih, oranye, dan warna gelap: biru tua. Bus ini juga tidak memiliki pintu belakang, dan kaca depannya pakai model panorama, serta menggunakan pelindung terali seperti bus-bus asal Sumatra.

Menariknya, bus ini menggunakan konfigurasi setir kiri. Sebagai informasi, Laos, Kamboja, Myanmar, Vietnam, dan Filipina merupakan negara-negara di Asia Tenggara yang menganut posisi setir kiri. Menurut Brand & Marketing Communication Manager Laksana, spesifikasi bus yang dikirim ke Laos itu sudah disesuaikan permintaan konsumen.

Laksana ekspor 4 unit bus ke Laos Foto: Dok. Laksana

"Jadi ini nanti digunakan untuk perusahaan tambang di Laos. Buat employee bus atau bus karyawan. Bus menggunakan pelindung terali dan tidak punya pintu belakang, itu menyesuaikan permintaan dari pihak konsumen di Laos," kata Dewi kepada detikOto.

Dikirimnya Legacy SR3 ke Laos tentunya telah menambah portofolio Laksana di kancah eskpor. Sebelum ke Laos, Laksana mengklaim telah mengirim lebih dari 200 unit bus. Bus-bus itu dikirim ke Fiji, Timor Leste, dan Bangladesh.