Bahan Mobil Listrik Ogah Dibereskan, Jokowi: Jangan Harap Jadi Negara Maju

ADVERTISEMENT

Bahan Mobil Listrik Ogah Dibereskan, Jokowi: Jangan Harap Jadi Negara Maju

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 01 Feb 2023 13:08 WIB
Prediksi Jokowi Jika RI Lockdown: Nggak Ada 3 Minggu Pasti Rusuh!
Presiden Jokowi Foto: Youtube Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia harus konsisten melakukan hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA). Dia mewanti-wanti jika hanya melakukan ekspor mentah, jangan berharap Indonesia bisa menjadi negara maju.

"Jangan berpikir negara kita jadi negara maju, kalau kita takut menghilirkan bahan-bahan mentah yang ada negara kita," kata Jokowi dalam Mandiri Investment Forum 2023 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Jokowi mengungkapkan Indonesia sudah melakukan hilirisasi pada nikel, salah satu bahan untuk membuat baterai electric vehicles (EV). Meskipun, kebijakan pelarangan ekspor nikel harus ditolak di dunia internasional.

"Saya ingin mengulang lagi, bahwa yang namanya hilirisasi menjadi kunci. Konsistensi kita di dalam industrialisasi, hilirisasi menjadi kunci," kata Jokowi.

"Jangan kita hanya senang karena keberhasilan di nikel. Ya, nikel memang sebuah contoh, dulu kita ekspor mentahan 1,1 billion USD, saat masih mengekspor mentah, di 2022 perkiraan saya sudah di angka kira-kira 30-33 billion USD, bayangkan dari kira-kira Rp 17 triliun kemudian melompat jadi Rp 450 triliun, betapa nilai tambah itu sangat besar sekali," ungkap Jokowi.

Terdapat dua proyeksi bahan mentah yang bakal dihilirisasi di Indonesia, yakni tembaga dan bauksit. Dia meminta agar seluruh pihak tidak gentar saat mendapat penolakan, jika ingin melihat Indonesia berada di jajaran negara maju.

"Saya sampaikan kepada menteri setiap rapat, jangan tengok kanan kiri, lurus terus hilirisasi," tambah dia.

"Digugat di WTO, terus kalah, tetap terus, karena inilah yang akan melompatkan negara berkembang menjadi negara maju," tegasnya lagi.

Selanjutnya komoditas mineral yang dimiliki Indonesia bisa berpotensi menambah nilai tambah lebih besar jika sudah produksi mobil listrik dalam negeri. Apalagi bauksit dan tembaga, yang diproyeksikan bisa menjadi primadona di masa mendatang.

"Kalau kita nantinya ekosistem besar ini bisa kita bangun, nikelnya, diintegrasikan dengan tembaga, diintegrasikan dengan bauksit, diintegrasikan dengan timahnya, karena ini berada di pulau yang berbeda-beda, bisa diintegrasikan, dan menghasilkan EV baterai, lithium baterai, di situ saja saya tidak tahu berapa kali nilai tambah yang akan muncul," kata Jokowi.



Simak Video "Ngecas Mobil Listrik 30 Menit di Rest Area, Dapat Berapa Persen?"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/rgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT