Pengguna kendaraan SUV bongsor seperti Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport dianggap sering berlagak arogan di jalan raya. Bahkan, mereka tak segan mengacungkan senjata tajam sampai senjata api kepada pengendara lain.
Bukan cuma sekali, aksi arogansi pengguna kedua SUV ladder frame itu beberapa kali viral di media sosial. Malah, ada yang diduga melakukan penganiayaan kepada pengendara lain.
Berdasarkan catatan detikcom, perilaku arogan pengendara Pajero Sport-Fortuner sering kali terjadi. Berikut ulasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sopir Fortuner Koboi di Duren Sawit
![]() |
Pada April 2021 lalu, ada aksi koboi yang dilakukan oleh oknum pengendara Toyota Fortuner. Pengendara Fortuner di Duren Sawit, Jakarta Timur, itu mengacungkan airsoft gun kepada warga.
Sebelum melakukan aksinya, pengemudi tersebut diduga sempat menyenggol sepeda motor. Usai menyenggol sepeda motor, dari dalam mobil pelaku marah-marah dan mengeluarkan airsoft gun.
Pada saat kejadian, beberapa warga disebut sempat menolong pengemudi sepeda motor dan menghentikan pelaku. Namun, pelaku pergi meninggalkan korban.
Pengemudi Pajero Sport Aniaya Sopir Truk
![]() |
Pada Juni 2021 juga viral video yang menampilkan aksi penganiayaan dan perusakan yang dilakukan pengemudi Pajero Sport terhadap sopir truk kontainer. Dalam peristiwa itu, pelat mobil pajero disorot karena berkode 'QH'. Kejadian itu disebut-sebut terjadi di Sunter, Jakarta Utara.
Usut punya usut, ternyata pelat QH yang digunakan pengendara Pajero itu palsu. Tersangka berinisial "O" ternyata menggunakan pelat nomor palsu.
O disorot setelah pelat kendaraannya terekam bernomor polisi QH. Pelat kode QH tersebut diketahui merupakan pelat kedinasan dan tidak dimiliki masyarakat umum.
Pengendara Pajero Tampar Sopir Yaris
![]() |
Kejadian arogan lagi-lagi dilakukan oknum pengendara Pajero Sport. Pada Mei 2022, viral di media sosial pengendara Mitsubishi Pajero Sport yang bersikap arogan di jalan raya. Video itu diunggah oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni di Instagram.
Dalam video itu, terlihat dua orang tengah berseru. Satu orang berbadan tegap berkaca hitam yang diduga pengendara Mitsubishi Pajero Sport tampak mengintimidasi pengguna jalan lain yang menggunakan Toyota Yaris. Di akhir video bahkan pria berkacamata hitam itu menampar pengendara Yaris.
Menurut kronologinya, pengendara Pajero Sport itu sudah ugal-ugalan di jalan tol. Sampai pintu tol, pengendara Pajero memotong laju pengendara Yaris. Merasa tidak diberi jalan, sopir Pajero itu keluar mobil dan marah-marah. Sampai-sampai, pengendara Yaris ditampar oleh oknum pengendara Pajero itu.
Sopir Fortuner Todongkan Pistol ke Avanza di Tol
![]() |
Pada September 2022, lagi-lagi aksi arogan ditunjukkan oleh pengendara Toyota Fortuner. Dalam tayangan video yang viral di sosial media, terlihat sopir Toyota Fortuner menodongkan pistol ke pengemudi Toyota Avanza sembari mobil posisi berjalan.
Sebelum menodong pistol, dalam video yang diunggah akun Twitter infojakarta tampak Toyota Avanza tidak memberikan jalan kepada Toyota Fortuner yang hendak menyalip dari sisi kanan lajur 4. Alhasil, Fortuner itu mengambil lajur tiga, sopir membuka jendela kemudian menodongkan pistol.
Tidak berhenti sampai di situ, sopir Fortuner juga terlihat nekat dan menutup spion dari Avanza. Pengendara Avanza pun sempat berhenti sejenak untuk membetulkan posisi spion yang dilipat paksa oleh pengendara Fortuner.
[Lanjut halaman berikut: Pengguna Pajero Acungkan Sajam dan Alasan Pajero-Fortuner Arogan]
Pengguna Pajero Acungkan Sajam
![]() |
Baru-baru ini, kembali terjadi oknum pengendara Pajero Sport yang arogan sampai mengacungkan senjata tajam (sajam). Dalam narasinya, mobil Pajero Sport itu menggunakan pelat nomor khusus.
Peristiwa itu diduga terjadi pada Minggu (25/12/2022). Dinarasikan kejadian bermula saat pengendara Pajero pelat QH menyerobot antrean di depan Mall of Indonesia (MoI) di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Karena tak diberi jalan, pengendara Pajero tersebut lantas meresponsnya dengan menembakkan lampu jauh ke arah korban. Setelah itu terjadi aksi kejar-kejaran berujung mengacungkan senjata tajam. Pengendara Pajero pelat QH itu juga disebut menabrakkan mobilnya ke mobil korban.
Pengemudi Pajero itu kemudian berhenti dan menghampiri korban. Kedua pengendara sempat adu mulut hingga akhirnya mereka meninggalkan lokasi.
Alasan Pengendara Pajero-Fortuner Sering Bersikap Arogan
Salah satu alasan mengapa pengendara mobil semacam Pajero Sport dan Fortuner arogan mungkin karena dimensi mobilnya. Ternyata, dimensi besar sebuah mobil seperti SUV turut mempengaruhi psikis penggunanya.
Menurut Pengamat Otomotif Yannes Martinus Pasaribu, desain mobil yang cenderung lebih bongsor turut mempengaruhi kepercayaan diri pengemudi. Akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menyebut mobil SUV ladder frame masuk kategori kendaraan alpha, sehingga membuat pengendaranya menjadi lebih berani dan merasa lebih kuat.
"Desain yang ekspansif cenderung membangun citra power yang semakin dominan dan 'alpha'. Semua itu dihasilkan dari citra non-verbal melalui dimensi, visual, audio, dan merek yang merepresentasikan citra eksklusif. Menjadi berbeda dan menjadi di atas yang lainnya," kata Yannes beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, tak jarang pemilik mobil SUV besar menyalahgunakan kendaraannya untuk kepentingan sepihak. Ia mengatakan pemilik mobil SUV itu seakan menjadi sosok yang merasa lebih berkuasa.
"Jika pada awalnya desain yang ekspansif (dan eksklusif) dikonsumsi orang untuk memberikan penghargaan terhadap prestasinya, selanjutnya desain yang ekspansif tersebut cenderung akan mempengaruhi karakteristik psikologi pemakainya. Ia akan cenderung berperilaku seakan-akan semakin hebat, kuat, berdaya dan berkuasa atas yang lainnya," jelas Yannes.
Hal senada juga disampaikan praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana. Menurutnya, untuk menjadi arogan di jalan raya, pengendara kerap memanfaatkan kendaraan yang tinggi, kuat dan besar.
"Bahkan warna dapat mempengaruhi juga. Sehingga pengemudi lain malas dekat-dekat mencari masalah, bukan ciut ya," katanya.
"Berbentuk tinggi akan terlihat mampu menjangkau semuanya sehingga merasa memiliki kelebihan daripada kendaraan lainnya. Berbentuk besar, pengemudi merasa lebih harus mendapat prioritas dari yang lainnya," tambah Sony.
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Konvoi Moge Terobos Jalur Busway Ditilang Semua, Segini Besar Dendanya
Tak Cuma PNS, Ini 15 Golongan yang Gratis Naik Angkutan Umum di Jakarta