Seperti halnya mobil kepresidenan, pesawat kepresidenan 'Indonesia One' tidak bisa digunakan sembarang orang. Secara protokoler, ada dua orang yang berhak menggunakan pesawat berkelir merah putih. Laman indonesia.go.id menyebutkan dua orang yang boleh menggunakan 'Indonesia One' yaitu Presiden dan Wakil Presiden RI.
Indonesia One sendiri pertama kali beroperasi pada April 2014. Kehadiran Indonesia One itu digagas pada era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sekadar informasi, pengadaan pesawat kepresidenan itu dilakukan sejak anggaran 2010/2011. Adapun pemilik legal pesawat Indonesia One adalah Sekretariat Negara dengan operator TNI Angkatan Udara.
Namun seiring dengan berakhirnya masa pemerintah, Jokowi memiliki kesempatan lebih banyak untuk menggunakan pesawat tersebut. Pesawat itu dibeli dengan harga 91,2 juta dolar atau kalau dirupiahkan dengan kurs saat ini (1 dolar = Rp 15.680) setara dengan 1,4 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum Indonesia One, mantan Presiden SBY biasa menggunakan pesawat Boeing 737-800 Garuda Indonesia, untuk perjalanan domestik atau penerbangan regional jarak pendek. Sementara untuk perjalanan lintas benua, Presiden Yudhoyono sering menggunakan Airbus A 330-300.
Adapun, saat kunjungan kerja ke daerah yang hanya memiliki fasilitas sederhana, Presiden SBY memilih pesawat BAE 146-200 British Aerospace milik Pelita Air Service, anak perusahaan Pertamina.
Sejatinya, Indonesia One merupakan pesawat Boeing 737-800 Boeing Business Jet 2 dengan kode registrasi A-001. Pesawat tersebut menggendong sepasang mesin CFM56-7.
Untuk bisa terbang, Indonesia One setidaknya membutuhkan landasan pacu sekitar 2.000 meter saat take-off dan landing. Bila tangki pesawat diisi penuh Avtur, maka Indonesia One bisa menjelajah sejauh 8.600 km dalam waktu 10-12 jam.
Tidak banyak penumpang yang bisa diangkut dengan pesawat tersebut, yakni dibatasi hanya 67 orang. Kapasitas angkut yang lebih sedikit membuat bobot pesawat jadi lebih ringan. Untuk itu, pesawat Indonesia One bisa terbang 1.500 km lebih jauh dari tipe komersialnya.
(dry/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah