Astra Financial sebagai sponsor platinum pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2022) akan memfasilitasi pembiayaan kredit untuk mobil listrik dari berbagai merek. Tapi perusahaan multifinance ini belum memasang target.
Berbagai peserta akan menjual kendaraan listrik, mulai dari Wuling air ev hingga Hyundai Ioniq 5. Adapun bocoran lainnya Toyota bZ4x juga bakal mejeng di GIIAS 2022.
Tak heran bakal banyak mobil listrik yang bermuncukan sebab pameran terbesar di Asia Tenggara itu mengusung tema 'The Future is Bright', di mana bakal fokus pada pengenalan teknologi kendaraan listrik berbasis baterai atau battery electric vehicles (BEV).
Tapi dari segi pembiayaan kredit, belum memiliki target khusus untuk mobil listrik BEV. Termasuk soal stimulus untuk menarik daya beli pengunjung. Salah satu faktornya adalah lantaran peminat mobil listrik masih kecil di Indonesia.
"Astra Financial itu sangat supportif terhadap electric vehicles di Indonesia. Tapi saat ini (permintaan mobil listrik) relatively masih kecil, sudah ada produknya di market yang fully electric, tapi ada juga yang belum, masih hybrid," ujar Director-in-Charge Astra Financial, Suparno Djasmin, di Menara Astra, Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022).
Di sisi lain, Project Director Astra Financial GIIAS 2022, Tan Chian Hok atau disapa Ahok menyebut pihak leasing mengikuti target penjualan kendaaan listrik kepada Gaikindo. Sebab 70 persen pembelian mobil di Indonesia dilakukan secara kredit.
"Kalau kendaraan listrik sendiri, itu kan yang menjual APM bukan kami. Maka dari itu, targetnya dari Gaikindo. Tapi kalau mereka jual dan ada pengajuan kredit tentu kita akan biayai," kata dia.
"Untuk skema kredit kendaraan listrik, sama saja dengan mobil konvensional ya (internal combustion engine/ICE)," lanjut Ahok.
Suparno Djasmin menambahkan pihak leasing akan terus mengikuti perkembangan teknologi industri otomotif. Tidak hanya soal pembiayaan, termasuk juga soal asuransi kendaraan. Apalagi pemerintah sudah menargetkan 20 persen produksi otomotif nasional merupakan kendaraan eliktrifikasi pada tahun 2025.
"Dari kesiapan Astra Financial pada tahun 2025, kita siap. Kalau nanti ada yang berminat kepada mobil-mobil yang bukan merek Astra misalnya, kita sebagai main sponsor dalam acara GIIAS 2022 ini, kalau untuk penyaluran kredit dan perlu difasilitasi oleh kami. Kami siap," ujar Suparno Djasmin.
"Dalam dua tahun belakangan ini kita selalu mengevaluasi portofolio range dari kendaraan listrik dan ICE ini berbeda. Kita terus mengikutinya dan belajar, dan siap untuk itu. Bukan hanya dari sisi pembiayaan tapi juga asuransinya," jelas dia.
Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Masih Kecil
Berdasarkan data yang pernah dipaparkan Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Ahmad Ali Rifan, penjualan kendaraan listrik di Indonesia masih relatif kecil. Mobil listrik hanya memiliki pangsa pasar 0,4%. Tahun 2021 lalu, penjualan mobil listrik mencapai 3.193 unit, naik 3 kali lipat tapi masih sangat minim dibandingkan kendaraan konvensional.
Menurut Ali, masih ada beberapa hambatan kendaraan listrik di Indonesia. Pertama soal harganya yang relatif mahal untuk saat ini.
"Harga mobil listrik tidak terjangkau 95% kelompok pembeli kendaraan bermotor. Tingginya harga mobil listrik membatasi pangsa pasar 5% konsumen kendaraan bermotor di Indonesia," papar Ali.
Simak Video "Video: Mobil Listrik Polytron G3 dan G3+ Resmi Diluncurkan, Begini Tampangnya"
(riar/din)