Indonesia akan menerapkan sistem transaksi jalan tol tanpa berhenti. Menggunakan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF), transaksi tol tanpa setop ditargetkan berlaku mulai akhir tahun ini.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan pemerintah ingin pengalaman dari pengguna jalan tol ditingkatkan. Salah satunya adalah pelayanan lebih baik dari sisi waktu maupun kemudahan transaksi di jalan tol.
Dia bilang, ada beberapa manfaat penggunaan sistem transaksi tol tanpa berhenti. Salah satunya soal efisiensi.
"Ini sudah menjadi global concern. Berkaitan dengan energi, waktu dan lain-lain. Dari kajian awal yang dilakukan kenapa program ini harus didorong, karena memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan konsumsi bahan bakar dan juga pengurangan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari kendaraan bermotor," ujar Danang baru-baru ini.
Menurut Danang, dengan sistem MLFF nantinya secara bertahap gerbang tol akan dihilangkan. Transaksi di jalan tol tak perlu ngetap kartu lagi, prosesnya nol detik sehingga tidak ada kemacetan akibat antrean di gerbang tol.
Musfihin Dahlan Chief Representative Roatex yang menggarap proyek MLFF di Indonesia menyebut, berdasarkan kajiannya akan ada banyak penghematan yang terjadi.
"Yang selama ini setiap pintu tol dengan tapping itu membutuhkan waktu paling cepat 4 detik, paling lama sekitar 6-7 detik. Itu akan membuat kalau pada saat traffic terlalu tinggi, membuat kemacetan yang panjang sekali," ujar Musfihin dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, dengan penggunaan e-toll saat ini, banyak juga pengguna jalan tol yang saldonya kurang. Saldo kurang tersebut membuat antrean di gerbang tol bisa semakin panjang.
"Dengan MLFF yang saldo cukup atau sado kurang dia tetap bisa lewat. Jadi tidak menghambat, yang saldo kurang tidak menghambat orang di belakangnya," ucapnya. Namun, ditegaskan lagi bahwa akan ada denda yang dikenakan kepada pengguna jalan tol yang coba-coba tidak bayar.
Simak Video "Ini Jalan Tol yang Bakal Pakai Sistem Bayar Pakai HP"
(rgr/mhg)