Armada Bus Lama Tak Beroperasi Kini Diandalkan untuk Mudik, Aman, Nih?

Armada Bus Lama Tak Beroperasi Kini Diandalkan untuk Mudik, Aman, Nih?

Tim Detikcom - detikOto
Jumat, 15 Apr 2022 14:23 WIB
Terminal Kampung Rambutan kembali beroperasi. Bus-bus AKAP yang masuk terminal pun disemprot disinfektan.
Bus AKAP yang lama tak digunakan dikhawatirkan tak aman digunakan sebagai transportasi mudik (Rengga Sancaya/detikoto)
Jakarta -

Untuk kali pertama sejak 2020, Pemerintah mengizinkan warga untuk melakukan mudik Lebaran. Fakta bahwa selama ini banyak armada bus menganggur, menimbulkan pertanyaan perihal keselamatan bus-bis untuk mudik trsebut.

Demikian disampaikan Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono. Soerjanto mensinyalir, ada armada bus yang belum siap dalam aspek pemberian pelayanan umum, sebagai dampak pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

"Tidak beroperasinya armada bus dalam waktu lama serta kurangnya jumlah pengemudi merupakan dua hal utama yang patut mendapat perhatian," kata Soerjanto dikutip dari Antara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat meningkatnya lagi mobilitas masyarakat, KNKT telah melakukan analisa-analisa serta memberikan rekomendasi mengenai perlunya kewaspadaan akan munculnya potensi-potensi kecelakaan transportasi.

Kemenhub Minta Pengusaha Angkutan Cek Kondisi Armada

ADVERTISEMENT

Antisipasi terhadap kondisi armada kendaraan jelang arus mudik Lebaran 2022 juga diutarakan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi. Dia meminta seluruh pengusaha angkutan umum untuk memperhatikan kondisi armadanya pada masa mudik Lebaran.

"Saya berpesan kepada para pengusaha angkutan umum agar betul-betul memperhatikan kondisi armadanya, juga kesiapan awak kendaraannya," kata Budi Setiyadi.

Selain meminta item-item teknis kendaraan seperti sistem rem, lampu-lampu, sabuk keselamatan, hingga perlengkapan tanggap darurat diperiksa seluruhnya, dia juga menekankan perlunya pengemudi memiliki kemampuan, pengetahuan, serta kondisi badan dan mental yang baik ketika membawa kendaraan.

"Jangan perbolehkan mereka bekerja melebihi jam yang dipersyaratkan dalam aturan yakni maksimal 8 jam dan beristirahat setiap 4 jam," tambahnya.

"Semua ini bertujuan agar kegiatan mudik tahun ini dapat berjalan dengan selamat, aman, dan nyaman," katanya

[Halaman Selanjutnya: Duh, 45 Bus di Terminal Pulo Gebang Tak Layak Jalan]

Puluhan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dinyatakan tidak layak jalan usai dilakukan inspeksi keselamatan (ramp check) di Terminal Pulo Gebang.

"Pada 'ramp check' Senin (11/4) dari 10 bus yang diperiksa ditemukan dua bus tidak layak jalan, sementara pada 'ramp check' Selasa (12/4) dari 11 bus diperiksa ditemukan tujuh tidak layak jalan," kata Kepala Terminal Pulogebang Bernad Pasaribu, dikutip dari Antara

Dijelaskan Benard, sejak ramp check dilakukan pada 1 April 2022 hingga 13 April 2022, telah ditemukan 53 bus laik jalan dan 45 bus tidak layak jalan.

Bus AKAP yang dinyatakan tidak layak jalan karena menggunakan ban vulkanisir, kaca pecah dan pintu darurat terhalang kursi. Selain itu, ban belakang sobek dan sabuk pengaman tidak berfungsi.

Sejumlah hal ditemukan dalam pemeriksaan kelayakan itu seperti rangka pintu keropos, kaca depan ditambal, tidak adanya alat pemadam kebakaran, ban gundul, tidak ada palu pemecah kaca, lampu hazard mati hingga ban cadangan hancur.

"Kalau kerusakan mayor (banyak) tetapi tetap tidak diperbaiki kita akan tilang dan tidak izinkan beroperasi. Baru bisa beroperasi setelah pihak PO memperbaiki armadanya," lanjut Bernad.



Simak Video "Video: Pemudik Asal Deli Serdang Ditemukan Meninggal di dalam Bus Tujuan Medan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads