Taksi terbang Ehang 216 sudah melakukan demo penerbangan, tapi tanpa membawa penumpang. PT Prestisius Aviasi Indonesia masih menanti izin dari Kementerian Pehubungan.
Chief Operation Officer Prestige Image Aviation, Juvenile Jodjana, mengatakan pihaknya belum melakukan flight demo mengangkut penumpang di Indonesia. Saat ini, masih membutuhkan dokumen Type Certificate untuk dicek lebih lanjut oleh pihak Kementerian Perhubungan.
"Untuk izin setelah kesuksesan demo ini kita lagi menunggu proses type certificate, yang moga-moga dalam beberapa bulan ke depan akan keluar dari pabriknya di China. Dari situ kita akan melakukan validation type certificate (VTC) itu di Indonesia," ujar Juvenile di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Secara pararel kita juga akan selesaikan AOC (Air Operator Certificate) kita, mudah-mudahan sebelum akhir tahun ini kita bisa beroperasi secara bertahap tentunya," tambah dia.
"Indonesia belum (uji terbang bersama penumpang), karena kita masih menunggu proses TC-nya," tambah dia.
Prestige Aviation masih menunggu penyelesaian dokumen serta syarat kelaikan dan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Melalui Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), pengoperasian drone komersial harus melalui proses sertifikasi dan validasi sangat ketat.
Kepala Subdirektorat Sertifikasi Pesawat Udara DKKPU, Agustinus Budi Hartanto, mengatakan Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA) telah menjadi alternatif moda transportasi udara . Tapi bagi operator penerbangan juga harus tunduk pada ICAO atau Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
"Prosedur kami sebelum ini dioperasikan secara komersial, dari pabrikan akan mengeluarkan Type Certificate dulu, setelah itu baru kita validasi dari pemerintah Indonesia," kata Agus saat di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Setelah itu aturan lainnya, dari Prestige harus mengikuti aturan kami. Dari sisi organisasi, personel, dia harus punya lisensi baik dari remote pilot, maupun enginer Kalau untuk pengoperasiannya akan sama dengan pesawat berawak," tambah dia.
Mengingat EHang merupakan transportasi baru dengan konsep pesawat drone otonom yang dikendalikan secara jarak jauh, banyak orang yang masih meragukan keamanan EHang. Pertanyaannya, sudah diuji coba di negara mana sajakah taksi terbang asal Tiongkok itu?
Mengutip pernyataan pendiri EHang Holdings Limited, Huazhi Hu, di situs resmi EHang, ia mengklaim taksi terbang EHang sudah diuji di puluhan kota di 8 negara. Beberapa negara yang sudah menguji coba taksi terbang ini antara lain China, AS, Korea Selatan, Austria, Belanda, Qatar dan UEA (Uni Emirat Arab). Di negara asalnya, China, taksi terbang EHang sudah resmi digunakan untuk transportasi wisata.
"Sejak 2017, kami telah melakukan lebih dari 10.000 penerbangan percobaan dengan AAV kami di 41 kota dan 8 negara. AAV kami telah lulus pengujian ketat dengan muatan kosong, muatan kargo, dan muatan penumpang. Banyak orang telah mengalami penerbangan di AAV kami," kata Hu.
Simak Video "Video: Taksi Terbang Bakal Mengudara di Indonesia, Segini Biaya Sewanya"
(riar/din)