Ayam atau telur, mana yang duluan? boleh dibilang ini adalah tebak-tebakan lama. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan industri serta ekosistem mobil listrik tak akan tercapai jika hanya saling menunggu.
Soal mobil listrik itu, Moeldoko mengandaikan seperti telur dan ayam, yang mana yang lahir duluan. Bila sudah saling menunggu seperti itu, bisa-bisa Indonesia terlambat menerapkan penggunaan kendaraan listrik.
"Bagaimana memecahkan problem antara ayam dan telur. Masing-masing harus berani. SPKLU harus maju, produsen berani maju. Nanti akan bertumbuh. Tapi kalau saling menunggu, ya nggak akan jadi-jadi," kata Moeldoko di kawasan Gedung Manajemen ORPPT-BRIN Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Moeldoko menjelaskan untuk memecahkan masalah telur dan ayam pada mobil listrik. Tiga kunci untuk mendorong ekosistem mobil listrik di Indonesia.
"Jangan kita asyik membuat varian, tapi terlambat bagaimana meningkatkan kualitasnya," kata Moeldoko.
"Quality-nya ada di mana, satu ketahanan baterai. Kedua, charging, ketiga jaraknya. Baterainya ringan, jaraknya jauh, chargingnya cepat. Itu yang kita kejar," imbuh dia.
Moeldoko termasuk figur yang diketahui ikut berkecimpung langsung di industri kendaraan listrik. Dia bahkan didapuk sebagai Ketua Umum Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia) hadir sebagai wadah yang menampung kepentingan para pelaku industri kendaraan listrik di Indonesia.
Keterkaitan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dengan kendaraan listrik tak terlepas dari bisnis bus listriknya Mobil Anak Bangsa (MAB).
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?