Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo mengajak finalis Miss IMI 2021 yang berasal dari 34 provinsi mengunjungi kantor IMI Pusat di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, DKI Jakarta. Para finalis Miss IMI 2021 diajak untuk mengenal lebih dekat olahraga menembak, serta diberikan pembekalan seputar pengetahuan sejarah organisasi, peran, dan fungsi IMI dalam memajukan olahraga otomotif di Indonesia.
"Melalui pemahaman dasar menembak, para finalis Miss IMI 2021 diajarkan cara melepaskan peluru serta mengarahkan arah tembakan secara tepat. Selain juga mendapatkan empat pemahaman penting dalam menembak, yang terdiri dari kebendaan (alat untuk menembak), manusia (subjek dari pemakai alat), sasaran (objek dari menembak), dan proyektil (amunisi/peluru)," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (17/11/2021).
Bamsoet menjelaskan bahwa melalui olahraga menembak, para finalis Miss IMI 2021 akan terlatih jasmani dan mentalnya. Menurutnya, olahraga menembak mengajarkan konsentrasi baik dalam berpikir dan bertindak, kemahiran akurasi dan ketahanan, fokus pada ketepatan mengambil keputusan, hingga tanggung jawab dan etika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan menembak selain digunakan untuk kepentingan Olahraga (Prestasi, Keterampilan, dan Kelestarian Alam) sesuai Perkap Kapolri No.8 Tahun 2012, juga bisa digunakan untuk kepentingan keamanan beladiri dan pertahanan diri sesuai Perkap Kapolri No.18 Tahun 2015. Tidak kalah penting, juga untuk kepentingan bela negara sesuai Instruksi Presiden No.9 Tahun 1976, serta Peraturan Menteri Pertahanan No.7 Tahun 2010," tuturnya.
Dirinya menjelaskan kalau para finalis Miss IMI diberikan penjelasan tentang berbagai jenis senjata menembak dari mulai Firearms, Air Gun, hingga Airsoft Gun. Mereka juga dikenalkan dengan kebendaan alat untuk menembak yang terdiri dari senapan sebagai senjata api/angin berlaras panjang yang penggunaannya disandarkan di bahu penembak, handgun yang merupakan senjata api/angin genggang berlaras pendek, serta amunisi/peluru yang merupakan proyektil padat yang ditembakan dari senjata api/angin yang umumnya terbuat dari logam dan timbal.
"Selain diberikan pembekalan berupa materi, para finalis Miss IMI juga melakukan praktek langsung teknik posisi menggunakan senjata, yang mengedepankan keseimbangan posisi badan, posisi kaki yang kokoh menopang berat badan, serta anggota badan yang rileks dengan tidak ada otot yang terkontraksi. Terutama saat mengarahkan senjata ke objek sasaran," kata Bamsoet.
Selain pemahaman dasar menembak dan seputar IMI, para finalis Miss IMI juga diberikan pengetahuan keselamatan berkendara di lalu lintas.
"Tidak hanya itu, para finalis juga mendapatkan pengetahuan keselamatan berkendara dari Ditlantas Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Indra sebagai Kasubdit Pamwal dan beberapa Polwan. Para finalis juga melakukan praktik keselamatan berkendara dengan mengendarai sepeda motor roda dua di halaman kantor IMI Pusat, baik secara lurus maupun membuat lingkaran dan angka 8. Hal ini sangat penting, karena para finalis Miss IMI kedepannya juga akan menjadi Duta Keselamatan Berkendara dan Berlalulintas," jelas Bamsoet.
IMI bekerja sama dengan Dwimitra Pasifik Internasional untuk memberikan pemahaman dasar olahraga menembak. Dwimitra Pasifik Internasional merupakan perusahaan nasional berlisensi yang menyediakan produk dan layanan yang luas di bidang olahraga menembak, berburu, menembak praktis, menembak akurasi dan bela diri. Sementara itu pembekalan keselamatan berkendara dilakukan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Indra sebagai Kasubdit Pamwal dan beberapa polwan.
Turut hadir antara lain Ketua Pengarah Pemilihan Miss IMI 2021 sekaligus Ketua Kejuaraan Indonesian Drag Big Bike Championship 2021 Kombes Pol Putu Putera Sadana, Ketua Pemilihan Miss IMI 2021 Jolene Marie, dan atlet menembak sekaligus pelatih menembak bagi para finalis Miss IMI 2021 Coach Brata Santosa Budiar. Selain itu juga hadir jajaran Dwimitra Pasifik Internasional, antara lain Direktur Utama Guntur Muchtar, Manager Operasional Andi Gunawan, dan Relationship Manager Salsabila Yusni.
Bamsoet menerangkan, selain memajukan olahraga dan mobilitas otomotif IMI juga tengah gencar mengkampanyekan migrasi kendaraan dari berbahan bakar minyak ke bermotor listrik sebagai dukungan terhadap Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan, berkolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional untuk membuat Pusat Rehabilitasi Narkoba, dan membangun Sirkuit Offroad di kawasan Indonesia Safety Driving Center (ISDC).
"Bersama Badan Narkotika Nasional, IMI akan membuat Pusat Rehabilitasi Narkoba. Bersama Korlantas Polri, sesuai MoU yang ditandatangani 10 Maret 2021, IMI akan membangun Sirkuit Offroad di kawasan Indonesia Safety Driving Center (ISDC), Pusdik Lantas Polri, di Tangerang Selatan. Serta memanfaatkan lahan ISDC seluas 10 hektar untuk pelatihan safety driving dan safety riding kepada masyarakat," pungkasnya.
Bamsoet menjelaskan bahwa IMI saat ini sudah menginjak usia 115 tahun. IMI pertama kali berdiri pada 27 Maret 1906 di Semarang, Jawa Tengah dengan nama Javasche Motor Club (JMC). Nama tersebut kemudian diubah menjadi Het Koninklijke Nederlands Indische Motor Club (KNIMC). Seiring kemerdekaan Republik Indonesia, KNIMC diambil alih Departemen Perhubungan dan diubah menjadi Indonesische Motor Club. Pada tahun 1950, namanya pun akhirnya diubah menjadi Ikatan Motor Indonesia (IMI).
"Keberadaan IMI diperkuat melalui UU No.3 Tahun 2005, UU No.2 Tahun 2002, SK Menhub No. KM 447/U/PhB-76, Telegram Kapolri No. STR/462/VI/2013, SK Menkumham No. AHU-0000535.AH.01.08; SK KONI Pusat No. 21/Tahun 2017, Merek/Logo IMI - Menkumham No. IDM000587595. IMI juga anggota resmi dari Federation Internationale de l'Automobile (FIA) dan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) di tingkat Internasional," terang Bamsoet.
(akn/ega)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?