Cara Buat Mobil Listrik Laris Manis di RI Ialah...

Cara Buat Mobil Listrik Laris Manis di RI Ialah...

M Luthfi Andika - detikOto
Sabtu, 16 Okt 2021 16:52 WIB
Hyundai Ioniq Tembus Jakarta-Bali
Ilustrasi pengisian baterai mobil listrik Hyundai Ioniq. Foto: Grandyos Zafna Manase Mesah/Detik.com
Jakarta -

Persaingan mobil listrik memang belum terasa di Indonesia, meski demikian ada beberapa pabrikan otomotif sudah menyatakan akan memproduksi mobil listrik di Indonesia. Namun untuk bisa membuat mobil listrik digemari pecinta otomotif tanah air bisa dikatakan tidak mudah.

Seperti yang dijelaskan Ketua V Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Shodiq Wicaksono, pada ajang Forum Wartawan Industri (FORWIN) secara daring, Jumat (15/10/2021) kemarin.

Shodiq menjelaskan seperti diketahui sebelum industri nasional bisa memproduksi baterai kendaraan listrik sendiri, ada dua teknologi lain yang bisa dijadikan tahapan menuju kendaraan listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV), yaitu HEV (Hybrid Electric Vehicle) dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seberapa cepat kita bisa menuju BEV tergantung kesiapan para stakeholder. Kalau baterai kendaraan listrik yang murah bisa tersedia dengan cepat, dan insentif pembelian atau penjualan BEV bisa diberikan dengan baik maka prosesnya bisa lebih cepat. Artinya ada banyak hal yang harus diperhatikan sebelum mencapai ke BEV," kata Shodiq.

GAIKINDO menurutnya juga mencatat ada beberapa tantangan yang akan terjadi apabila Indonesia tidak melalui tahapan alamiah menuju BEV.

ADVERTISEMENT

Menurut dirinya tantangan utama adalah harga jual BEV yang tersedia di Indonesia saat ini masih tergolong mahal alias masih di angka Rp 600 juta lebih, untuk itu harga yang relatif lebih murah bisa meningkatkan penjualan kendaraan listrik.

"Sementara daya beli masyarakat Indonesia untuk kendaraan itu masih sekitar di bawah Rp 300 juta. Ada gap Rp 300 juta yang perlu diperhatikan. Kalau ada teknologi baterai yang bisa cepat diproduksi di dalam negeri dengan lebih murah dan efisien, maka harga EV akan lebih murah karena sekitar 40-60% harga mobil listrik itu berasal dari baterai," tegasnya.




(lth/din)

Hide Ads