Asyik! Ada Dua SPKLU Baru di Jakarta, Masih Gratis

Asyik! Ada Dua SPKLU Baru di Jakarta, Masih Gratis

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 06 Agu 2021 09:29 WIB
SPLU untuk Cas Mobil Listrik di Jakarta
Ilustrasi SPKLU mobil listrik Foto: Luthfi Anshori
Jakarta -

Pertamina dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) baru yang berlokasi di MT Haryono dan Lenteng Agung, Jakarta. Saat ini masyarakat bisa memanfaatkan dua SPKLU itu secara gratis.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan perizinan kedua SPKLU tersebut belum selesai. Selama itu pula masyarakat bisa mengaksesnya tanpa dikenakan biaya.

"Jadi saat ini kepada para pelanggan, dapat kami sampaikan saat ini masih free. Jadi silakan yang ingin mengisi ini masih gratis. Jadi pengalaman yang luar biasa karena saat ini Pertamina ritel untuk Lenteng Agung dan juga MT Haryono karena sedang mengurus perizinan yang nantinya dalam waktu dekat setelah perizinan selesai tentu kita akan terapkan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah," kata Nicke dalam acara peluncuran SPKLU BPPT-Pertamina secara virtual, Kamis (5/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para pelanggan untuk sekarang bisa menikmati layanan ini secara gratis," tambahnya.

Lebih lanjut CEO Subholding Comercial and Trading PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution menjelaskan kecepatan pengisian di SPKLU ini sekitar 30 menit hingga 1 jam.

ADVERTISEMENT

"Untuk kecepatan pengisian sekitar 30 menit sampai 1 jam. Kemudian untuk perkiraan tarif tentunya kita akan mengacu tarif SPKLU yang diatur dalam Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2020," katanya.

Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan SPKLU yang diresmikan yang bertempat di SPBU Jalan MT Haryono dan Lenteng Agung ini memiliki fasilitas fast charging 50 kW. Sementara colokan atau plug charger yang digunakan berstandar Eropa dan Jepang, seperti CCS2 gun (standar Eropa), Chademo (standar Jepang), serta AC Type 2 dengan daya 43 kW.

"Ini baru langkah satu, langkah dua dalam upaya kita menghilirkan pemanfaatan penggunaan dan pembangunan dari sebuah ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia. Indonesia haruslah mampu meningkatkan seluruh upayanya dalam menyambut era mobil listrik yang akan mendominasi berbagai sektor yang dibutuhkan oleh negara kita," jelas dia.




(riar/din)

Hide Ads