Haji di Tengah Pandemi: Arab Saudi Pakai 2.500 Bus, Tak Ada Mobil Pribadi dan Pejalan Kaki

ADVERTISEMENT

Haji di Tengah Pandemi: Arab Saudi Pakai 2.500 Bus, Tak Ada Mobil Pribadi dan Pejalan Kaki

Ilham Satria Fikriansyah - detikOto
Jumat, 16 Jul 2021 20:19 WIB
A Saudi policeman checks vehicles at a check point at the Muslim holy city of Mecca, ahead of the upcoming annual hajj pilgrimage, Thursday, July 15, 2021. The pilgrimage to Mecca required once in a lifetime of every Muslim who can afford it and is physically able to make it, used to draw more than 2 million people. But for a second straight year it has been curtailed due to the coronavirus with only vaccinated people in Saudi Arabia able to participate. (AP Photo/Amr Nabil)
Pemeriksaan kendaraan jelang dilaksanakannya ibadah haji (AP/Amr Nabil)
Jakarta -

Arab Saudi dan Kota Makkah tengah bersiap menyambut kaum muslim yang ingin menunaikan ibadah haji. Di tengah pandemi virus corona, akses ke lokasi-lokasi suci akan sangat dibatasi. Semua pergerakan dimobilisasi menggunakan bus. Mobil pribadi dan pejalan kaki dilarang.

Dikutip dari Voi dan Arab News, penjagaan ketat dilakukan di sekitar Makkah dan beberapa tempat suci lainnya. Langkah ini dilakukan untuk mencegah masyarakat yang tidak berkepentingan memasuki kota selama ibadah haji berlangsung. Selain itu, hal ini juga dilakukan guna membatasi penyebaran virus COVID-19 di Arab Saudi.

Pada sejumlah titik akses masuk ke Makkah, petugas kepolisian melakukan penyekatan kepada warga yang ingin memasuki kota suci tersebut. Setiap kendaraan yang akan masuk ke Makkah diperiksa dan ditanya tujuannya.

Dikutip dari laman VOI, masyarakat juga tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dari Masjidil Haram ke Arafah, atau antara Arafah, Muzdalifah dan Mina. Nantinya, pemerintah Arab Saudi telah menyediakan bus khusus untuk bepergian ke tempat-tempat tersebut.

Bus tersebut akan diberi empat warna berbeda yang melambangkan lokasi-lokasi yang akan dituju oleh jemaah ibadah haji. Seluruh jemaah haji diwajibkan mengikuti aturan-aturan ketat yang diterapkan dan tak boleh berpergian dengan berjalan kaki.

A Saudi policeman checks vehicles at a check point at the Muslim holy city of Mecca, ahead of the upcoming annual hajj pilgrimage, Thursday, July 15, 2021. The pilgrimage to Mecca required once in a lifetime of every Muslim who can afford it and is physically able to make it, used to draw more than 2 million people. But for a second straight year it has been curtailed due to the coronavirus with only vaccinated people in Saudi Arabia able to participate. (AP Photo/Amr Nabil)A Saudi policeman checks vehicles at a check point at the Muslim holy city of Mecca, ahead of the upcoming annual hajj pilgrimage, Thursday, July 15, 2021. The pilgrimage to Mecca required once in a lifetime of every Muslim who can afford it and is physically able to make it, used to draw more than 2 million people. But for a second straight year it has been curtailed due to the coronavirus with only vaccinated people in Saudi Arabia able to participate. (AP Photo/Amr Nabil) Foto: AP/Amr Nabil

Komandan Pasukan Keamanan Haji Mayjen Zayed bin Abdulrahman Al-Tuwayan mengatakan, pemerintah telah menyediakan sebanyak 2.500 unit bus untuk mengangkut jamaah saat bepergian menjalani ibadah haji. Bus ini sudah tersedia mulai dari jamaah datang hingga pergi.

"Bus ini dijadwalkan melakukan sebanyak 26 ribu perjalanan di dalam Makkah, Arafah, Muzdalifah dan Mina. Sehingga tidak ada yang boleh menggunakan mobil pribadi untuk pergi ke tempat suci, bahkan jika mereka memiliki izin haji. Setiap orang harus menggunakan bus yang disediakan," katanya.

Selain itu, dia juga menyebut bahwa semua akses jalan masuk ke Kota Makkah akan dipantau dan dijaga ketat oleh petugas kepolisian.

"Semua titik akses masuk diamankan oleh petugas dan mobil polisi. Bahkan, lokasi yang jauh dari jalan utama dan pemukiman seperti lembah dan gunung yang sepi dan situs lainnya akan diamankan," ujarnya.

Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk membatasi pendaftaran ibadah haji tahun ini hanya untuk warga dan penduduk di negaranya sehubungan adanya pandemi COVID-19. Untuk kali ini, hanya 60.000 orang yang diizinkan untuk melakukan salah satu rukun Islam itu.

Sementara itu, protokol COVID-19 yang ketat juga diberlakukan di Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Jemaah akan diwajibkan menjaga jarak dan setiap barang bawaan akan selalu didisinfeksi secara berkala. Selain itu, aturan pembatasan dalam ruangan juga akan diperketat.



Simak Video "554 Jemaah Haji Tasikmalaya Batalkan Keberangkatan, Apa Alasannya?"
[Gambas:Video 20detik]
(din/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT