Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kebijakan pemerintah yang memberikan relaksasi pajak mobil baru PPnBM. Menurut Bamsoet, diskon PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang) mewah bisa mempermudah masyarakat yang ingin membeli mobil di rentang harga Rp 200 juta-Rp 300 jutaan.
"(Salah satu hal yang menarik) saya dengar beberapa produsen kewalahan mencatat inden-inden karena tiba-tiba mobil harganya murah karena bebas PPnBM-nya. Sehingga mobil 200 jutaan 300 jutaan ya terjangkau lah (sekarang)," kata Bamsoet kepada wartawan di arena IIMS 2021, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (23/4/2021).
Bamsoet juga memandang IIMS 2021 sebagai momen penting untuk menggairahkan industri otomotif di Indonesia. Harapannya, pameran otomotif yang diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat dan digelar secara online dan offline itu bisa memberi efek domino ke industri-industri lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mengapa pameran mobil ini penting bagi perekonomian Indonesia. Mengapa kemudian Presiden (Jokowi) berkenan atau membuka pameran ini? Karena ada impact, multiplier effect terhadap perekonomian masyarakat. Karena kita tahu bahwa industri mobil tidak berdiri sendiri dan banyak komponen-komponen yang melibatkan ribuan bahkan jutaan UMKM dari mulai komponen mobil sendiri, jok dan segala macam. Dan ketika berbagai kebijakan perpajakan diambil pemerintah, permintaan mobil itu melonjak ya. Jadi ini patut diapresiasi," sambung Bamsoet.
Diberitakan sebelumnya, penjualan mobil mengalami peningkatan signifikan pada Maret 2021 dibanding bulan sebelumnya. Kebijakan diskon PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah) mobil baru yang diberlakukan sejak 1 Maret 2021 dipercaya memicu peningkatan penjualan mobil tersebut.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer mengalami peningkatan 72,6% dibanding Februari 2021. Sepanjang Maret 2021, wholesales mobil baru tercatat sebanyak 84.910 unit.
Angka penjualan mobil itu juga menyamai torehan penjualan mobil saat keadaan normal sebelum pandemi COVID-19. Dibanding Maret 2020, penjualan mobil secara wholesales Maret 2021 naik 10,5%.
Seperti diketahui, penjualan mobil di tengah pandemi COVID-19 anjlok. Tahun 2020 saja, wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) mobil di Indonesia hanya sebanyak 532.027 unit, turun 48,5% dibanding 2019 yang mencapai 1.032.907 unit.
Sementara itu, penjualan secara retail juga naik 65,1% dibanding Februari 2021. Pada Maret 2021, sebanyak 77.511 unit mobil baru dikirim ke garasi konsumen. Jika dibandingkan Maret 2020, retail sales Maret 2021 itu pun naik 28,2%.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP