Temuan yang Bikin Kaget soal Bus Listrik di Indonesia, Berpotensi Terbakar!

Temuan yang Bikin Kaget soal Bus Listrik di Indonesia, Berpotensi Terbakar!

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 19 Mar 2021 10:27 WIB
Tempat charging di bus listrik yang bakal diuji coba di Bandara Soetta
Ilustrasi bus listrik Foto: Eduardo Simorangkir/detikFinance
Jakarta -

Transportasi Indonesia tengah mengarah ke energi listrik berbasis baterai. Sayangnya Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menemukan bus listrik yang diuji coba belum memenuhi standar kelistrikan yang aman.

"Kemarin surprise juga saya, bus listrik, dengan penguji di Pulogadung, kita buka 'kok wiring-nya' bus baru dari ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) tidak memenuhi standar keselamatan kelistrikan, kabelnya ditekuk, kemudian kena pelat di atas," ujar Soerjanto saat konferensi pers virtual, Kamis (18/3/2021).

Dia memaparkan tiga tahun yang lalu, sistem kelistrikan pada bus jauh dari standar keselamatan. Beberapa hal di antaranya isolasi kabel yang terbuka, kabel yang digunakan tidak sesuai baik ukuran maupun jenisnya, penyambungan kabel yang kurang tepat sehingga terjadi kebocoran arus listrik, kabel atau peralatan listrik yang basah, beban arus berlebih hingga kabel yang terkena benda tajam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ttu sama saja karoseri kita tiga tahun yang lalu, ini (sistem kelistrikan bus) tidak bisa seperti ini," tambah Soerjanto.

Satu hal yang jadi sorotan ialah wiring diagram atau gambar hubungan antara komponen instalasi dengan komponen lainnya dengan menggunakan kabel listrik yang utuh. Ini dibutuhkan sebagai syarat agar terhindar dari korsleting listrik pada bus. Bila dirinci lebih lanjut, instalasi kelistrikan jangan asal menekuk kabel, dan terakhir memilih material yang sesuai peruntukannya.

ADVERTISEMENT

Temuan lain, ketika mengarah ke arah tren penggunaan listrik, namun sampai saat ini uji berkala sistem kelistrikan pada bus belum masuk perhitungan.

"Sampai saat ini diuji berkala masalah kelistrikan belum masuk dalam bagian pengujian berkala, untuk itu kami harapkan kepada teman-teman PO harus sadar mekanik yang paham listrik dengan baik. Di beberapa kecelakaan itu yang terbakar itu banyaknya kabel melewati pelat atau bolongan yang tidak diberi pengaman, sehingga terjadi gesekan terus terbakar," jelas Soerjanto.

Selain masalah kelistrikan pada bus, Soerjanto juga meminta regulator atau pihak yang berkait memperhatikan sistem penyelamatan kalau-kalau mobil atau bus listrik mengalami kecelakaan.

"Listrik yang di kendaraan sekarang, itu tegangannya sekitar 600 volt, kalau ada kecelakaan orang menolong dengan cara yang salah bisa tersengat listrik, jadi kita ini saya minta stakeholder yang berkaitan harus mampu me-rescue kalau nantinya bus listrik atau mobil listrik banyak, mampu menolong secara aman, jangan nanti ingin nolong jadi korban," ungkap dia.

"Begitu tabrakan kabel-kabel pada putus, kita angkat kesetrum yang nolong meninggal, ini yang belum dipikirkan bagaimana me-rescue kendaraan listrik," sambungnya.




(riar/din)

Hide Ads