Sriwijaya Air Jatuh, Seperti Apa Durasi Servis Pesawat Terbang?

Sriwijaya Air Jatuh, Seperti Apa Durasi Servis Pesawat Terbang?

Tim detikcom - detikOto
Minggu, 10 Jan 2021 09:10 WIB
Pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang hilang kontak di Kepulauan Seribu (dok jetphotos.com via flightradar24))
Pesawat Sriwijaya Air jatuh di Kepulauan Seribu. Foto: Pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang hilang kontak di Kepulauan Seribu (dok jetphotos.com via flightradar24))
Jakarta -

Kabar duka menimpa dunia penerbangan di Indonesia. Pesawat milik maskapai Sriwijaya Air bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). Bicara soal perawatan, seperti apa durasi servis pesawat terbang?

Pesawat terbang memiliki cara perawatan berbeda dibanding kendaraan bermotor lainnya. Jika kendaraan bermotor yang beroperasi di darat mengacu kepada jarak tempuh dan bulan jika ingin melakukan servis. Maka untuk pesawat terbang, patokannya adalah bulan dan jumlah pergerakan lepas landas dan mendarat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Seperti yang pernah dijelaskan PT Angkasa Pura I, dan diunggah di akun media sosial Twitter Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara), pemeriksaan atau perawatan pesawat terbang dilakukan secara rutin (terjadwal) setelah batas waktu yang ditentukan.

Perawatan pesawat terbang biasanya dikategorikan dengan: A check, B check, C check atau D check. Penjelasannya, A & B check merupakan pemeriksaan yang lebih ringan. A check dilakukan setiap 200-300 pergerakan lepas landas mendarat dan perawatan dilakukan selama 10 jam. Sementara untuk perawatan B check dilakukan setiap 6-8 bulan sekali, dengan lama servis antara 1-3 hari.

Sedangkan untuk C check dan D check dianggap sebagai pemeriksaan yang lebih berat. Perawatan pesawat terbang kategori C check dilakukan setiap 20 hingga 24 bulan sekali, dengan waktu servis selama 1-2 minggu. Sementara untuk D check, dilakukan setiap 6 tahun sekali, dengan durasi servis 2 bulan.

Perawatan pesawat terbang, terutama di pesawat komersil, sangat penting dilakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan penumpang dan awak kabin. Sebab jika hal itu diabaikan, nyawa manusia jadi taruhannya.

Menyoal Pesawat Boeing B737-500 Sriwijaya Air yang Jatuh

Pesawat Boeing 737-500 Classic Sriwijaya Air jatuh di Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021). Pesawat sebelumnya dinyatakan hilang kontak pada pukul pukul 14.40 WIB, hari Sabtu, 9 Januari 2021.

Pesawat terbang Sriwijaya Air bernomor SJ182 tersebut ternyata termasuk dalam armada bermasalah. Regulator penerbangan sipil di AS atau Federal Aviation Administration (FAA) telah mewanti-mewanti masalah yang kemungkinan terjadi, yakni rawan mati mesin di udara.

Mengutip Reuters, peringatan itu disampaikan FAA pada bulan Juli 2020 lalu terhadap 2.000 pesawat Boeing 737 New Generation dan Classic yang diparkir.

Peringatan tersebut ditujukan untuk pesawat yang tidak dioperasikan selama tujuh hari berturut-turut atau lebih. Mesin pesawat yang sudah lama tidak dioperasikan berpotensi mengalami korosi pada bagian air valve check.

Jika terjadi korosi, maka bagian itu harus diganti sebelum pesawat terbang. Boeing saat itu langsung meminta operator untuk melakukan inspeksi pesawat.

"Katup rawan korosi jika pesawat diparkir atau jarang digunakan karena berkurangnya jadwal penerbangan selama pandemi COVID-19," tulis Boeing saat itu.




(lua/riar)

Hide Ads