Pandemi dan PSBB Berulang, Kenapa Jalan Tol Tetap Ramai dan Bisa Untung?

Pandemi dan PSBB Berulang, Kenapa Jalan Tol Tetap Ramai dan Bisa Untung?

M Luthfi Andika - detikOto
Selasa, 24 Nov 2020 20:34 WIB
Masa libur panjang segera berakhir. Situasi arus lalu lintas di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek, dari arah Cikampek menuju jakarta mengalami kemacetan panjang.
Ilustrasi Jalan tol Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Ada catatan menarik terkait pandemi dan tingkat kepadatan jalan tol di Indonesia. Meski aktivitas manusia katanya berkurang jauh dan ada PBB, tapi data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) malah menunjukkan kalau jalan tol masih dipadati mobil dan malah meraup keuntungan.

Well, jalan tol tetap ramai dan meraup untung karena banyak orang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi di tengah pandemi. Berpergian dengan mobil pribadi tentunya mengurangi potensi terpapar COVID-19, dibanding naik kendaraan umum.

"Bisnis jalan tol tahan dari dampak pandemi COVID-19. Buktinya proses pemulihan sektor ini sangat cepat. Selain itu, BUMN tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) masih mencetak untung semester I tahun ini dan diprediksi berlanjut hingga akhir tahun," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Danang juga menjelaskan tetap banyaknya kendaraan yang melintas di jalan bebas hambatan karena banyak pengendara yang ingin beraktivitas namun tetap aman dari virus Corona.

Perkembangan jalan tol di IndonesiaPerkembangan jalan tol di Indonesia hingga 2024 Foto: dok. BPTJ

"Ada dua hal yang menjadi perhatian BPJT selama pandemi COVID-19. Pertama, keyakinan konsumen bahwa jalan tol masih aman digunakan. Apalagi, sejumlah rest area sudah menerapkan protokol kesehatan ketat. Kedua, dari sisi keyakinan investor, bahwa sektor jalan tol bisa pulih dengan cepat," Danang menambahkan.

ADVERTISEMENT

Sehingga jika ada perusahaan swasta yang ingin berperan untuk pembangunan jalan tol atau mempermudah pengendara berkendara di jalan tol, BPTJ sangat menyambut baik.

"Kami menyambut baik kehadiran perusahaan teknologi seperti Delameta yang memberikan solusi pembayaran transportasi. Ini sejalan dengan tahap empat era pengembangan jalan tol, yakni transformasi inovasi dan modernisasi (TIM). Kami sangat welcome dengan perusahaan yang memberikan solusi teknologi. Semakin banyak dan kompetitif, semakin baik," tegas dia.




(lth/din)

Hide Ads