Produsen ban menyoroti fenomena tambal ban mobil berbiaya mahal hingga menghabiskan uang Rp 600 ribu. Peristiwa viral ini terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur, baru-baru ini.
Diberitakan detikcom sebelumnya, sebuah foto kuitansi biaya tambal ban selangit di Banyuwangi viral di media sosial. Dalam kuitansi tersebut, tertulis nominal Rp 600 ribu untuk ongkos jasa dan jenis tambal ban.
Dalam kuitansi itu tertulis 2 bongkar pasang Rp 50 ribu dan 2 press silicon Rp 550 ribu. Dan juga tertera nama bengkel, Dian Tubeles, yang beralamatkan di Jalan Dr Soetomo Banyuwangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat fenomena itu, PG-On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal pun merasa heran dan menganggap itu kurang masuk akal.
"Saya baru pertama kali dengar yang seperti itu. Terus saya membayangkan tekniknya kayak apa ya (kok) sampai (habis uang) Rp 600 ribu," kata Zulpata, melalui sambungan telepon kepada detikOto, Senin (6/7/2020).
Lanjut Zulpata menjelaskan, ongkos tambal ban sebanyak itu pun dirasa masih cukup mahal bahkan untuk sebuah ban truk yang memiliki ukuran besar.
"Kalau biaya nambal ban Rp 600 ribu saya pasti mikir. Kalau saya mending beli baru, ada kok ban baru yang harganya segitu," lanjutnya.
Baca juga: 10 Motor Termahal di Dunia Saat Ini |
Dalam penjelasannya, pemilik bengkel Dian Tubles, Acey Sucahyono, mengatakan proses press silicon yang dilakukan olehnya sangat beda dengan proses penambalan ban pada umumnya.
Awalnya, ban yang dalam keadaan rusak harus diberi soda api. Setelah itu di-blower agar kering. Bekas kerusakan kemudian digerinda untuk membuat luka ban agar mudah merekat jika ditempel lem dan di-press dengan suhu panas.
Setelah itu ban yang berlubang tersebut diberi cairan silicon rubber impor hingga mengkristal. Kemudian ditempel dengan lem Maruni. Baru setelah tuntas pengepresan dengan suhu tinggi, ban yang diperbaiki harus di-blower agar dingin. Itu pun butuh pengawasan ekstra.
Menurut Zulpata, memberi bahan silikon ke ban akan menimbulkan efek negatif pada kenyamanan ban saat mobil digunakan berkendara. "Ban dikasih silikon pasti akan nambah beratnya. Nah itu bagaimana dengan (sistem) balancingnya," kata Zulpata.
"(Kalau di pabrik) silikon biasanya dipakai untuk penghitam ban. Terus biar ban enggak nempel di cetakan," tukasnya.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah