Kecelakaan lalu lintas masih terjadi di Indonesia. Dalam sepekan, lebih dari seribu kasus kecelakaan terjadi.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono, sesuai data yang ada di Korlantas Polri, kecelakaan lalu lintas (laka lantas) pada minggu ke-26 tahun 2020 menurun dibandingkan pekan sebelumnya.
Awi merinci, pada minggu ke-25 tercatat sebanyak 1.477 kejadian laka lantas. Sementara pada minggu ke-26 sebanyak 1.201 kasus kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan rincian (pada minggu ke-25) korban sebanyak 1.745 luka ringan, 153 luka berat, 311 meninggal dunnia yang diakibatkan dari laka lantas serta total kerugian materiil sebesar Rp 2.174.960.000," sebut Awi dalam konferensi pers, kemarin.
Pada minggu ke-26 atau pekan keempat Juni 2020, tercatat korban kecelakaan lalu lintas sebanyak 1.392 luka ringan, 126 luka berat, dan 248 meninggal dunia. Sementara kerugian materiil mencapai Rp 2.101.700.000.
"Pada periode minggu ke-26 yang menjadi catatan adalah terdapat 5 polda dengan jumlah laka lantas tertinggi. Yaitu, pertama Polda Jawa Timur sebanyak 328 laka lantas dengan perincian 407 luka ringan, 6 luka berat, 70 meninggal dunia dan kerugian materiil sebesar Rp 535.900.000," kata Awi.
Selanjutnya, Polda Jawa Tengah melaporkan sebanyak 267 kasus kecelakaan lalu lintas. Korban kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Jawa Tengah meliputi 312 luka ringan, 5 luka berat, 30 meninggal dunia dan kerugian materiil sebesar Rp 233.900.000
"Ketiga, Polda Jawa Barat, sebanyak 111 laka lantas, dengan perincian, 123 luka ringan, 16 luka berat, 25 meninggal dunia dan kerugian materiil sebesar Rp 144.450.000," sambung Awi.
Kemudian Polda Metro Jaya dengan 82 kasus laka lantas pada minggu ke-26. Awi merinci, korban kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya meliputi 69 luka ringan, 17 luka berat, 10 meninggal dunia dan kerigiaan materiil sebesar Rp 97.450.000.
"Kelima, polda DIY, sebanyak 54 kejadian laka lantas, dengan perincian 58 luka ringan, 4 meninggal dunia, dan kerugiaan materiil sebesar Rp 14.450.000," tutup Awi.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Mobil Jepang Mulai Banting Harga, Produsen China Santai